Monday, June 6, 2016

Olivia Putri (2008-070-061)




Pengantar:
Berikut ini adalah tulisan mahasiswa saya di Atmajaya. Mereka mahasiswa psikologi semester 4, dan bukan mahasiswa filsafat. Karena itu, tentu tulisan yang mereka hasilkan tidak memiliki flavor filsafat yang memadai. Meskipun demikian, mereka telah menghasilkan suatu renungan yang pantas diapresiasi.
Ilmu pengetahuan adalah suatu bidang studi atau pengetahuan yang sistematik untuk menerangkan suatu fenomena dengan acuan materi dan fisiknya, melalui metode ilmiah (Marzoeki, 2000). Sedangkan tekonologi adalah ilmu yang mempelajari cara-cara pemanfaatan ilmu pengetahuan agar dapat dipakai baik oleh manusia, industri, dan laboratorium. Pada dasarnya ilmu terdiri dari 2 hal, yaitu basic science dan applied science. Dari gabungan kedua hal tersebut munculah teknologi (Marzoeki, 2000). Yang dimaksud dengan basic science adalah ilmu-ilmu dasar seperti matematika, biologi, kimia, fisika, dan sebagainya. Sedangkan applied science adalah bagaimana kita mengaplikasikan ilmu pengetahuan dari ilmu-ilmu dasar hingga dapat berguna untuk memecahkan masalah manusia. Yang akan kita bahas sekarang adalah dampak ilmu pengetahuan dan teknologi.
Saat ini ilmu pengetahuan telah meningkatkan kesadaran manusia. Dahulu manusia masih menggunakan cara berpikir man centered dan theological cosmology ala Aristotle—ilmu perbintangan atas dasar ajaran agama, sedangkan saat ini manusia sudah beralih menggunakan cara berpikir baru yaitu impersonal dan mechanical—berdasarkan materi dan proses (Marzoeki, 2000). Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan, manusia menjadi lebih rasional. Kepercayaan-kepercayaan akan takhayul sudah ditinggalkan dan saat ini segala jenis fenomena alam telah dapat dijelaskan dengan ilmu pengetahuan. Saat ini ilmu pengetahuanlah yang mempunyai kontribusi terbesar dalam lenyapnya banyak kepercayaan tradisional (Keraf & Dua: 2001).
Secara umum ada 4 hal baru dari ilmu pengetahuan yang menyebabkan hilangnya kepercayaan tradisional. Yang pertama adalah pengamatan lawan otoritas. Ilmu pengetahuan tidak didasarkan pada otoritas melainkan pengamatan. Ilmu pengetahuan merintis jalan kepada kemandirian dalam berpikir berdasarkan pengamatan terhadap gejala-gejala alam atau sosial. Yang ke dua adalah otonomi dunia fisik, maksudnya selain melalui pengamatan, ilmu pengetahuan juga berangkat dari suatu filasofi tentang alam sebagai sesuatu yang otonom dan memiliki hukumnya sendiri. Ketiga disingkirkannya konsep tujuan, ilmu pengetahuan hanya mengenal sebab etisien dari suatu peristiwa. Dalam ilmu pengetahuan masa lampau lebih penting karena final tidak diberi tempat dalam pandangan ilmiah tentang dunia ilmu pengetahuan lebih mementingkan konsep kausalitas dibandingkan konsep finalitas. Yang terakhir adalah tempat manusia dalam alam, ilmu pengetahuan menjelaskan manusia tidak ada artinya dalam seluruh alam semesta bila dibandingkan dengan kebesaran bimasakti (Keraf & Dua, 2001).
Ilmu pengetahuan memiliki banyak pengaruh dalam kehidupan manusia terutama dalam perkembangan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dipisahkan. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan maka kemajuan teknologipun terjadi. Hal ini sebenarnya sangat positif dalam kehidupan manusia. Dengan teknologi yang semakin berkembang maka berbagai macam alat dan penemuan-penemuan untuk membantu dan mempermudah kehidupan manusia semakin banyak. Contohnya saja handphone dan e-mail, dengan diciptakannya handphone dan e-mail maka kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi setiap saat dapat terpenuhi. Untuk mengatur rencana ataupun sekadar memberitakan informasi menjadi jauh lebih mudah dengan ditemukannya handphone dan e­mail. Dibandingkan saat kita masih menggunakan surat clan telegram, komunikasi masyarakat saat ini menjadi jauh lebih lancar.
Meskipun begitu banyak masyarakat yang mengatakan bahwa ilmu pengetahuan juga yang menyebabkan kekacauan yang terjadi di dalam masyarakat. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri. Memang selain memiliki dampak positif ilmu pengetahuan juga mempunyai dampak negatif dalam kehidupan manusia. Akan tetapi pada dasarnya ilmu pengetahuan diciptakan bukan untuk tujuan kejahatan atau menciptakan kekacauan. Ilmu pengetahuan sebenarnya dikembangkan untuk membantu manusia. Meskipun begitu pada penerapannya ilmu pengetahuan sering disalah gunakan justru untuk menghancurkan umat manusia. Misalnya saja pada penemuan tenaga nuklir. Pada mulanya para ilmuan menciptakan nuklir sebagai sumber tenaga baru yang dinilai efektif sebagai alternatif sumber energi yang baru. Akan tetapi pada penerapannya tenaga nuklir justru digunakan dalam peperangan untuk menghancurkan umat manusia.
Dampak ilmu pengetahuan clan teknologi yang telah di paparkan di atas merupakan fenomena yang ada dalam masyarakat dan sampai sekarang belum ditemukan pemecahannya. Di satu sisi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membantu manusia untuk memecahkan masalah-masalah mereka, disisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan penyebab dari kekacauan yang terjadi di dunia ini. Menurut saya sebenarnya ilmu pengetahuan dan teknologi itu diciptakan hanya untuk kebaikan umat manusia. Akan tetapi seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi itu tidak selamanya baik.
Hal tersebut kembali lagi kepada individu-individu yang menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Bila ilmu pengetahuan dan teknologi diterapkan untuk menolong dan memajukan umat manusia pasti sangat menolong bagi perkembangan peradaban manusia. Akan tetapi bila ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut digunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab maka dapat dipastikan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi akan membawa malapetaka bagi umat manusia. Dleh sebab itu semuanya dikembalikan lagi kepada manusia sebagai pengguna ilmu pengetahuan dan teknologi. Ingin memberikan dampak yang seperti apakah bagi kehidupan masyarakat. Bila ingin memberikan dampak positif gunakanlah ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut secara bertanggung jawab. Penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak bertanggung jawablah yang sebenarnya menjadi masalah clan membawa dampak negatif dalam kehidupan manusia.
Daftar Pustaka
Marzoeki, D. (2000). Udaya Ilmiah dalam Filsafat Ilmu. Jakarta: Grasindo.
Keraf A. S. & Dua, M. (2001). Ilmu Pengetahuaan: Sebuah Tinjauan Filosofis. Yogyakarta: Kanisius.
Agustus 28, 2009 Tinggalkan sebuah Komentar
Oleh Crystalline Gozali (2008-0270-075)
Pengantar:
Berikut ini adalah tulisan mahasiswa saya di Atmajaya. Mereka mahasiswa psikologi semester 4, dan bukan mahasiswa filsafat. Karena itu, tentu tulisan yang mereka hasilkan tidak memiliki flavor filsafat yang memadai. Meskipun demikian, mereka telah menghasilkan suatu renungan yang pantas diapresiasi.
Tesis
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ikut berperan dalam modernisasi, hilangnya pemikiran-pemikiran tradisional, dan majunya efisiensi dan kemandirian dalam penerapan ilmu pengetahuan di kehidupan sehari-hari.
Uraian
Dunia ilmu pengetahuan adalah dunia fakta, dunia yang objektif, universal, dan rasional. Ilmu pengetahuan menawarkan cara kerja rasional. Jika ilmu pengetahuan merupakan produk dari kebudayaan enlightment, pencerahan, apakah ilmu pengetahuan dengan sendirinya menghasilkan enlightened thingking dan action dari manusia modern sekarang ini? Dampak ilmu pengetahuan terhadap life-world (disebut juga dunia praktis, mencakup pengalaman subjektif-praktis manusia) ada dua, yaitu dampak intelektual langsung terutama tentang perubahan cara pandang terhadap realitas dan dampak tidak langsung melalui mediasi teknili-teknik ilmiah terutama teknik-teknik produksi dan organisasi sosial.
Terdapat beberapa hal dalam ilmu pengetahuan yang menyebabkan modernisasi, hilangnya pemikiran-pemikiran tradisionai, dan majunya efisiensi dan kemandirian dalam penerapan ilmu pengetahuan di kehidupan sehari-hari. Yang pertama adalah ilmu pengetahuan merintis jalan kepada kemandirian dalam berpikir berdasarkan pengamatan terhadap gejala-gejala alam atau sosial melalui kemajuan teknologi. Karenanya manusia menjadi mengetahui fakta-fakta mengenai gejala-gejala alam dan sosial, serta dapat rnemecahkan sendiri masalah-masalah alam dan sosial tersebut berdasarkan fakta-fakta yang diketahui.
Yang kedua adalah ilmu pengetahuan berangkat dari suatu filosofi tentang alam sebagai suatu yang otonom, yang memiliki hukumnya sendiri. Dunia fisik dan dunia organis berkembang menurut regularitas tertentu dan regulitas itu pada gilirannya mempertegas sifat otonomi dari dunia fisik dan organis. Yang ketiga adalah disingkirkannya konsep tujuan. Ilmu pengetahuan hanya mengenal sebab efisien dari suatu peristiwa. Oleh karena itu ilmu pengetahuan lebih memperhatikan konsep kasualitas dibandingkan dengan konsep finalitas. Yang keempat adalah munculnya globalisasi sebagai dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya globalisasi, informasi dari berbagai belahan dunia menjadi mudah untuk diraih dan oleh karenanya terjadiah modernisasi dan regresi kebuda;aaan tradisional.
Yang terakhir adalah dari segi kontemplasi, tampaknya ilmu pengetahuan merendahkan manusia, dengan tidak segan-segan menjelaskan bahwa manusia tidak banyak artinya daiarn seluruh alarn semesta. Namun dari segi praktis, ilmu pengetahuan dapat mengangkat manusia justru karena dengan ilmu pengetahuan manusia dapat berbuat banyak. Rasionalitas ilmu pengetahuan itu tidak hanya menguhah cara pandang tradisional kita, tetapi juga teologi yang terlalu teosentris.
Berdasarkan kelima hal di atas, dapat disimpulkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak yang positif bagi kehidupan manusia. Namun kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut perlu diimbangi dengan adanya watak intelektual. Watak intelektual adalah sikap yang dilandasi pada pengertian bahwa setiap orang mengembangkan diri sendiri dengan tuntutan masyarakat ilmiah pada umumnya yaitu taat pada rasio. Ciri-ciri watak intelektual antara lain, adanya keinginan untuk mengetahui fakta-fakta penting, keengganan untuk menyetujui ilusi-ilusi yang menyenangkan, dan menjunjung tinggi keterbukaan.
Ilmu pengetahuan dapat menciptakan suatu masyarakat yang enlightened hanya bila masyarakat itu mengikuti rasionalitas ilmu pengetahuan yang taat pada rasio. Apabila kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak diimbangi dengan adanya watak intelektual, maka kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut akan disalahgunakan. Orang-orang akan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi hanya untuk keuntungan pribadi semata, bukan untuk kepentingan orang banyak. Dengan adanya watak intelektual dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka masyarakat yang modern, maju, serta makmur akan dapat tercapai.***
Agustus 28, 2009 Tinggalkan sebuah Komentar
Oleh Marcellina Clarrisa (2008070051)
Pengantar:
Berikut ini adalah tulisan mahasiswa saya di Atmajaya. Mereka mahasiswa psikologi semester 4, dan bukan mahasiswa filsafat. Karena itu, tentu tulisan yang mereka hasilkan tidak memiliki flavor filsafat yang memadai. Meskipun demikian, mereka telah menghasilkan suatu renungan yang pantas diapresiasi.
Tesis
Ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki keterkaitan erat dengan sistem mata pencaharian.
Analisis
Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Ilmu bisa dimasukkan sebagai salah satu pengetahuan, tetapi pengetahuan belum tentu ilmu. Sementara itu, teknologi adalah ilmu yang mempelajari cara-cara pemanfaatan ilmu, agar dapat dipakai baik oleh manusia, industri, dan laboratorium.
Ilmu dan teknologi memiliki keterkaitan erat dalam hal mengubah cara pandang dan gaya hidup suatu masyarakat. Hampir seluruh kehidupan dan aktivitas manusia terkait dengan “kebudayaan”. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Dalam kebudayaan, dikenal tujuh unsur dasar kebudayaan yaitu bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian.
Pada zaman sekarang, tidak sedikit sesuatu berasal dari pencapaian ilmu dan teknologi modern. Dengan adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, manusia mampu menciptakan berbagai penemuan baru di bidang teknologi. Tanpa adanya ilmu, teknologi tidak mungkin dapat diciptakan. Kemajuan ilmu dan teknologi dapat terlihat dengan konkret dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, masyarakat pedesaan mulai mengenal obat-­obatan modern yang mampu menyembuhkan penyakit mereka. Dahulu ketika masyarakat pedesaan menderita penyakit, mereka dengan segera mencari rempah-rempah yang memiliki khasiat alami bukan obat hasil pengetahuan modern dan laboratorium.
Salah satu dari tujuh unsur kebudayaan universal adalah sistem mata pencaharian. Bangkitnya ilmu dan teknologi dalam kehidupan manusia sangat membantu mata pencaharian suatu profesi. Dalam sistem mata pencaharian tradisional dikenal berbagai sistem seperti berburu dan meramu, beternak, bercocok tanam di ladang, menangkap ikan, dan bercocok tanam menetap dengan irigasi.
Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, mata pencaharian tradisional sesgera beralih ke mata pencaharian yang lebih kompleks dan efektif. Dahulu para petani menggunakan tenaga kerbau untuk membajak sawah, namun kini dengan adanya kemajuan teknologi dan ilmu untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik, traktor dijadikan sebagai alternatif tenaga untuk membajak sawah.
Namun tidak selamanya kemajuan ilmu dan teknologi memberi dampak yang baik bagi perubahan sistem mata pencaharian. Dengan adanya kemajuan ini, manusia menjadi semakin malas untuk bergerak. Hal ini dikarenakan segala sesuatu telah dikerjakan oleh mesin.
Kesimpulan
Pada dasarnya dalam setiap perubahan baik itu ke arah kemajuan maupun kemunduran selalu memiliki dampak bagi aspek kehidupan bermasyarakat lainnya. Ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki keterkaitan erat dengan sistem mata pencaharian baik hubungan yang positif maupun hubungan yang negatif.***
Disimpan dalam Pekerjaan Mahasiswa Dikaitkatakan dengan dampak ilmu pengetahuan dan teknologi
Agustus 28, 2009 1 Komentar
Oleh Amelia Devi (2008.070.050)
Pengantar:
Berikut ini adalah tulisan mahasiswa saya di Atmajaya. Mereka mahasiswa psikologi semester 4, dan bukan mahasiswa filsafat. Karena itu, tentu tulisan yang mereka hasilkan tidak memiliki flavor filsafat yang memadai. Meskipun demikian, mereka telah menghasilkan suatu renungan yang pantas diapresiasi.
Uraian
Ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teknologi mempengaruhi hidup manusia dalam semua bidang. Teknologi adalah penerapan ilmu alam yang memungkinkan manusia menguasai dan memanfaatkan daya-daya alam. Tidak hanya teknologi. Ilmu pengetahuan pun dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan adalah sebuah upaya untuk menjelaskan hubungan antara berbagai hal dan peristiwa dalam alam semesta ini secara sistematis dan rasional.
Menurut saya, penggunaan teknologi dan ilmu pengetahuan membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan dan teknologi sering menyeret manusia untuk menjadi tidak bijaksana. Manusia tidak memanfaatkan perkembangan ilmu teknologi dan ilmu pengetahuan ke arah yang positif. Kesadaran akan aspek-aspek negatif yang melekat pada ilmu pengetahuan dan teknologi belum pernah dirasakan begitu jelas seperti pda saat bom atom pertama kali dijatuhkan di atas kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan tiga hari kemudian di atas kota Nagasaki. Ketika itu segera disadari akibat-akibat dahsyat dari kemampuan manusia melalui penguasaan fisika nuklir, yang mampu memusnahkan kehidupan di seluruh bumi.
Contoh lainnya adalah masalah ekologi dan lingkungan pada tahun 1960-an kembali menyadarkan kita akan bahaya penggunaan teknologi tanpa batas dalam industri modern. Yang dibawakan oleh ilmu dan teknologi modern bukan hanya kemajuan, melainkan juga kemunduran, bahkan kehancuran, jika manusia tidak segera tahu membatasi diri. Dengan demikian manusia terhadap dengan tanggung jawabnya dan karena itu menjadi masalah-­masalah etis.
Selain itu, terdapat bahaya bahwa teknologi dan ilmu pengetahuan justru melayani nafsu akan kekuasaan atau keinginan irasional untuk mendominasi. Manusia mempelajari ilmu pengetahuan dan mengembangkan teknologi yang dapat merugikan orang banyak. Misalnya di Korea Utara hanya terdapat satu channel televisi yang menampilkan doktrin dari pemerintah. Pada channel tersebut pemerintah berusaha membuat rakyat Korea Utara tunduk pada pemerintah. Pada kasus tersebut, terjadi pendominasian dari pemerintah kepada rakyatnya dengan menyalahgunakan teknologi.
Tidak hanya itu. Ilmu pengetahuan yang dipelajari justru menciptakan teknologi yang tidak digunakan dengan baik oleh manusia. Dengan teknologi, manusia menciptakan berbagai alat untuk mempercepat penyajian makanan. Misalnya, banyaknya restoran fast food yang ada di Indonesia. Di mana-mana dapat kita jumpai KFC, McDonald, Burger King, dan lain-lain. Teknologi yang diciptakan untuk mengolah makanan dengan cepat justru membuat manusia terbiasa hidup instan. Berbeda dengan orang-orang zaman dahulu di mana mereka harus menanam atau mencari makanan yang hendak mereka makan. Selain itu, fast food membuat manusia menjadi tidak sehat.
Menurut filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi sebenarnya bersifat netral. Penggunaan kedua ha tersebut membuat teknologi dan ilmu pengetahuan memiliki dampak yang positif atau negatif. Manusia harus bertanggung jawab atas perbuatannya dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.Manusia hendaknya dituntut untuk bersikap bijaksana dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta teknologi hanya semata untuk tujuan yang positif.
Kesimpulan
Menurut saya, penggunaan teknologi dan ilmu pengetahuan membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia. Hal tersebut dapat disebabkan karena ilmu pengetahuan dan teknologi seringkali menyeret manusia untuk menjadi tidak bijaksana—ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan ke arah yang negatif. Selain itu, teknologi dan ilmu pengetahuan justru melayani nafsu akan kekuasaan atau keinginan irasional untuk mendominasi. Penyalahgunaan teknologi dan ilmu pengetahuan juga nampak jelas pada banyaknya alat yang digunakan untuk mempercepat penyajian makanan yang memicu munculnya banyak restoran fast food. Menurut saya, ketiga hal tersebut merupakan bukti nyata adanya penggunaan teknologi dan ilmu pengetahuan membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia.***
Disimpan dalam Pekerjaan Mahasiswa Dikaitkatakan dengan dampak ilmu pengetahuan dan teknologi
Kategori
Tulisan Terkini
Arsip
Blogroll
Meta

No comments:

Post a Comment