Pengantar:
Berikut
ini adalah tulisan mahasiswa saya di Atmajaya. Mereka mahasiswa psikologi
semester 4, dan bukan mahasiswa filsafat. Karena itu, tentu tulisan yang mereka
hasilkan tidak memiliki flavor filsafat yang memadai. Meskipun demikian, mereka
telah menghasilkan suatu renungan yang pantas diapresiasi.
Ilmu pengetahuan adalah suatu bidang
studi atau pengetahuan yang sistematik untuk menerangkan suatu fenomena dengan
acuan materi dan fisiknya, melalui metode ilmiah (Marzoeki, 2000). Sedangkan
tekonologi adalah ilmu yang mempelajari cara-cara pemanfaatan ilmu pengetahuan
agar dapat dipakai baik oleh manusia, industri, dan laboratorium. Pada dasarnya
ilmu terdiri dari 2 hal, yaitu basic science dan applied science. Dari
gabungan kedua hal tersebut munculah teknologi (Marzoeki, 2000). Yang dimaksud
dengan basic science adalah ilmu-ilmu dasar seperti matematika, biologi,
kimia, fisika, dan sebagainya. Sedangkan applied science adalah
bagaimana kita mengaplikasikan ilmu pengetahuan dari ilmu-ilmu dasar hingga
dapat berguna untuk memecahkan masalah manusia. Yang akan kita bahas sekarang
adalah dampak ilmu pengetahuan dan teknologi.
Saat ini ilmu pengetahuan telah
meningkatkan kesadaran manusia. Dahulu manusia masih menggunakan cara berpikir man
centered dan theological cosmology ala Aristotle—ilmu perbintangan
atas dasar ajaran agama, sedangkan saat ini manusia sudah beralih menggunakan
cara berpikir baru yaitu impersonal dan mechanical—berdasarkan
materi dan proses (Marzoeki, 2000). Dengan adanya perkembangan ilmu
pengetahuan, manusia menjadi lebih rasional. Kepercayaan-kepercayaan akan
takhayul sudah ditinggalkan dan saat ini segala jenis fenomena alam telah dapat
dijelaskan dengan ilmu pengetahuan. Saat ini ilmu pengetahuanlah yang mempunyai
kontribusi terbesar dalam lenyapnya banyak kepercayaan tradisional (Keraf &
Dua: 2001).
Secara umum ada 4 hal baru dari ilmu
pengetahuan yang menyebabkan hilangnya kepercayaan tradisional. Yang pertama
adalah pengamatan lawan otoritas. Ilmu pengetahuan tidak didasarkan pada
otoritas melainkan pengamatan. Ilmu pengetahuan merintis jalan kepada
kemandirian dalam berpikir berdasarkan pengamatan terhadap gejala-gejala alam
atau sosial. Yang ke dua adalah otonomi dunia fisik, maksudnya selain melalui
pengamatan, ilmu pengetahuan juga berangkat dari suatu filasofi tentang alam
sebagai sesuatu yang otonom dan memiliki hukumnya sendiri. Ketiga
disingkirkannya konsep tujuan, ilmu pengetahuan hanya mengenal sebab etisien
dari suatu peristiwa. Dalam ilmu pengetahuan masa lampau lebih penting karena
final tidak diberi tempat dalam pandangan ilmiah tentang dunia ilmu pengetahuan
lebih mementingkan konsep kausalitas dibandingkan konsep finalitas. Yang
terakhir adalah tempat manusia dalam alam, ilmu pengetahuan menjelaskan manusia
tidak ada artinya dalam seluruh alam semesta bila dibandingkan dengan kebesaran
bimasakti (Keraf & Dua, 2001).
Ilmu pengetahuan memiliki banyak
pengaruh dalam kehidupan manusia terutama dalam perkembangan teknologi. Ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak dapat dipisahkan. Seiring perkembangan ilmu
pengetahuan maka kemajuan teknologipun terjadi. Hal ini sebenarnya sangat
positif dalam kehidupan manusia. Dengan teknologi yang semakin berkembang maka
berbagai macam alat dan penemuan-penemuan untuk membantu dan mempermudah
kehidupan manusia semakin banyak. Contohnya saja handphone dan e-mail,
dengan diciptakannya handphone dan e-mail maka kebutuhan
manusia untuk dapat berkomunikasi setiap saat dapat terpenuhi. Untuk mengatur
rencana ataupun sekadar memberitakan informasi menjadi jauh lebih mudah dengan
ditemukannya handphone dan email. Dibandingkan saat kita masih
menggunakan surat clan telegram, komunikasi masyarakat saat ini menjadi jauh
lebih lancar.
Meskipun begitu banyak masyarakat
yang mengatakan bahwa ilmu pengetahuan juga yang menyebabkan kekacauan yang
terjadi di dalam masyarakat. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri. Memang selain
memiliki dampak positif ilmu pengetahuan juga mempunyai dampak negatif dalam
kehidupan manusia. Akan tetapi pada dasarnya ilmu pengetahuan diciptakan bukan
untuk tujuan kejahatan atau menciptakan kekacauan. Ilmu pengetahuan sebenarnya
dikembangkan untuk membantu manusia. Meskipun begitu pada penerapannya ilmu
pengetahuan sering disalah gunakan justru untuk menghancurkan umat manusia.
Misalnya saja pada penemuan tenaga nuklir. Pada mulanya para ilmuan menciptakan
nuklir sebagai sumber tenaga baru yang dinilai efektif sebagai alternatif
sumber energi yang baru. Akan tetapi pada penerapannya tenaga nuklir justru digunakan
dalam peperangan untuk menghancurkan umat manusia.
Dampak ilmu pengetahuan clan
teknologi yang telah di paparkan di atas merupakan fenomena yang ada dalam
masyarakat dan sampai sekarang belum ditemukan pemecahannya. Di satu sisi ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat membantu manusia untuk memecahkan
masalah-masalah mereka, disisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
penyebab dari kekacauan yang terjadi di dunia ini. Menurut saya sebenarnya ilmu
pengetahuan dan teknologi itu diciptakan hanya untuk kebaikan umat manusia.
Akan tetapi seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi itu tidak selamanya baik.
Hal tersebut kembali lagi kepada
individu-individu yang menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Bila ilmu pengetahuan dan teknologi diterapkan untuk menolong dan memajukan
umat manusia pasti sangat menolong bagi perkembangan peradaban manusia. Akan
tetapi bila ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut digunakan oleh oknum-oknum
yang tidak bertanggung jawab maka dapat dipastikan dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi akan membawa malapetaka bagi umat manusia. Dleh sebab
itu semuanya dikembalikan lagi kepada manusia sebagai pengguna ilmu pengetahuan
dan teknologi. Ingin memberikan dampak yang seperti apakah bagi kehidupan
masyarakat. Bila ingin memberikan dampak positif gunakanlah ilmu pengetahuan
dan teknologi tersebut secara bertanggung jawab. Penggunaan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang tidak bertanggung jawablah yang sebenarnya menjadi masalah
clan membawa dampak negatif dalam kehidupan manusia.
Daftar Pustaka
Marzoeki, D. (2000). Udaya Ilmiah
dalam Filsafat Ilmu. Jakarta: Grasindo.
Keraf A. S. & Dua, M. (2001). Ilmu
Pengetahuaan: Sebuah Tinjauan Filosofis. Yogyakarta: Kanisius.
Disimpan dalam Pekerjaan Mahasiswa
Dikaitkatakan dengan dampak ilmu pengetahuan dan teknologi, filsafat ilmu,
ilmu pengetahuan
Oleh
Crystalline Gozali (2008-0270-075)
Pengantar:
Berikut
ini adalah tulisan mahasiswa saya di Atmajaya. Mereka mahasiswa psikologi
semester 4, dan bukan mahasiswa filsafat. Karena itu, tentu tulisan yang mereka
hasilkan tidak memiliki flavor filsafat yang memadai. Meskipun demikian, mereka
telah menghasilkan suatu renungan yang pantas diapresiasi.
Tesis
Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi ikut berperan dalam modernisasi, hilangnya pemikiran-pemikiran
tradisional, dan majunya efisiensi dan kemandirian dalam penerapan ilmu
pengetahuan di kehidupan sehari-hari.
Uraian
Dunia ilmu pengetahuan adalah dunia
fakta, dunia yang objektif, universal, dan rasional. Ilmu pengetahuan
menawarkan cara kerja rasional. Jika ilmu pengetahuan merupakan produk dari
kebudayaan enlightment, pencerahan, apakah ilmu pengetahuan dengan
sendirinya menghasilkan enlightened thingking dan action dari
manusia modern sekarang ini? Dampak ilmu pengetahuan terhadap life-world
(disebut juga dunia praktis, mencakup pengalaman subjektif-praktis manusia) ada
dua, yaitu dampak intelektual langsung terutama tentang perubahan cara pandang
terhadap realitas dan dampak tidak langsung melalui mediasi teknili-teknik
ilmiah terutama teknik-teknik produksi dan organisasi sosial.
Terdapat beberapa hal dalam ilmu
pengetahuan yang menyebabkan modernisasi, hilangnya pemikiran-pemikiran
tradisionai, dan majunya efisiensi dan kemandirian dalam penerapan ilmu
pengetahuan di kehidupan sehari-hari. Yang pertama adalah ilmu pengetahuan
merintis jalan kepada kemandirian dalam berpikir berdasarkan pengamatan
terhadap gejala-gejala alam atau sosial melalui kemajuan teknologi. Karenanya
manusia menjadi mengetahui fakta-fakta mengenai gejala-gejala alam dan sosial,
serta dapat rnemecahkan sendiri masalah-masalah alam dan sosial tersebut
berdasarkan fakta-fakta yang diketahui.
Yang kedua adalah ilmu pengetahuan
berangkat dari suatu filosofi tentang alam sebagai suatu yang otonom, yang
memiliki hukumnya sendiri. Dunia fisik dan dunia organis berkembang menurut
regularitas tertentu dan regulitas itu pada gilirannya mempertegas sifat
otonomi dari dunia fisik dan organis. Yang ketiga adalah disingkirkannya konsep
tujuan. Ilmu pengetahuan hanya mengenal sebab efisien dari suatu peristiwa.
Oleh karena itu ilmu pengetahuan lebih memperhatikan konsep kasualitas
dibandingkan dengan konsep finalitas. Yang keempat adalah munculnya globalisasi
sebagai dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya
globalisasi, informasi dari berbagai belahan dunia menjadi mudah untuk diraih
dan oleh karenanya terjadiah modernisasi dan regresi kebuda;aaan
tradisional.
Yang terakhir adalah dari segi
kontemplasi, tampaknya ilmu pengetahuan merendahkan manusia, dengan tidak
segan-segan menjelaskan bahwa manusia tidak banyak artinya daiarn seluruh alarn
semesta. Namun dari segi praktis, ilmu pengetahuan dapat mengangkat manusia
justru karena dengan ilmu pengetahuan manusia dapat berbuat banyak.
Rasionalitas ilmu pengetahuan itu tidak hanya menguhah cara pandang tradisional
kita, tetapi juga teologi yang terlalu teosentris.
Berdasarkan kelima hal di atas,
dapat disimpulkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak
yang positif bagi kehidupan manusia. Namun kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut perlu diimbangi dengan adanya watak intelektual. Watak
intelektual adalah sikap yang dilandasi pada pengertian bahwa setiap orang mengembangkan
diri sendiri dengan tuntutan masyarakat ilmiah pada umumnya yaitu taat pada
rasio. Ciri-ciri watak intelektual antara lain, adanya keinginan untuk
mengetahui fakta-fakta penting, keengganan untuk menyetujui ilusi-ilusi yang
menyenangkan, dan menjunjung tinggi keterbukaan.
Ilmu pengetahuan dapat menciptakan
suatu masyarakat yang enlightened hanya bila masyarakat itu mengikuti
rasionalitas ilmu pengetahuan yang taat pada rasio. Apabila kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak diimbangi dengan adanya watak intelektual, maka
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut akan disalahgunakan.
Orang-orang akan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi hanya
untuk keuntungan pribadi semata, bukan untuk kepentingan orang banyak. Dengan
adanya watak intelektual dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka masyarakat yang modern, maju, serta makmur akan dapat
tercapai.***
Disimpan dalam Pekerjaan Mahasiswa
Dikaitkatakan dengan dampak ilmu,
dampak ilmu pengetahuan dan teknologi, ilmu pengetahuan, Teknologi
Oleh
Marcellina Clarrisa (2008070051)
Pengantar:
Berikut
ini adalah tulisan mahasiswa saya di Atmajaya. Mereka mahasiswa psikologi
semester 4, dan bukan mahasiswa filsafat. Karena itu, tentu tulisan yang mereka
hasilkan tidak memiliki flavor filsafat yang memadai. Meskipun demikian, mereka
telah menghasilkan suatu renungan yang pantas diapresiasi.
Tesis
Ilmu pengetahuan dan teknologi
memiliki keterkaitan erat dengan sistem mata pencaharian.
Analisis
Ilmu adalah seluruh usaha sadar
untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai
segi kenyataan dalam alam manusia. Ilmu bisa dimasukkan sebagai salah satu
pengetahuan, tetapi pengetahuan belum tentu ilmu. Sementara itu, teknologi
adalah ilmu yang mempelajari cara-cara pemanfaatan ilmu, agar dapat dipakai
baik oleh manusia, industri, dan laboratorium.
Ilmu dan teknologi memiliki keterkaitan
erat dalam hal mengubah cara pandang dan gaya hidup suatu masyarakat. Hampir
seluruh kehidupan dan aktivitas manusia terkait dengan “kebudayaan”. Menurut
Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar. Dalam kebudayaan, dikenal tujuh unsur dasar kebudayaan
yaitu bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan
teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian.
Pada zaman sekarang, tidak sedikit
sesuatu berasal dari pencapaian ilmu dan teknologi modern. Dengan adanya
kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, manusia mampu menciptakan berbagai
penemuan baru di bidang teknologi. Tanpa adanya ilmu, teknologi tidak mungkin
dapat diciptakan. Kemajuan ilmu dan teknologi dapat terlihat dengan konkret
dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, masyarakat pedesaan mulai mengenal
obat-obatan modern yang mampu menyembuhkan penyakit mereka. Dahulu ketika
masyarakat pedesaan menderita penyakit, mereka dengan segera mencari
rempah-rempah yang memiliki khasiat alami bukan obat hasil pengetahuan modern
dan laboratorium.
Salah satu dari tujuh unsur
kebudayaan universal adalah sistem mata pencaharian. Bangkitnya ilmu dan
teknologi dalam kehidupan manusia sangat membantu mata pencaharian suatu
profesi. Dalam sistem mata pencaharian tradisional dikenal berbagai sistem
seperti berburu dan meramu, beternak, bercocok tanam di ladang, menangkap ikan,
dan bercocok tanam menetap dengan irigasi.
Seiring dengan kemajuan ilmu dan
teknologi, mata pencaharian tradisional sesgera beralih ke mata pencaharian
yang lebih kompleks dan efektif. Dahulu para petani menggunakan tenaga kerbau
untuk membajak sawah, namun kini dengan adanya kemajuan teknologi dan ilmu
untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik, traktor dijadikan sebagai alternatif
tenaga untuk membajak sawah.
Namun tidak selamanya kemajuan ilmu
dan teknologi memberi dampak yang baik bagi perubahan sistem mata pencaharian.
Dengan adanya kemajuan ini, manusia menjadi semakin malas untuk bergerak. Hal
ini dikarenakan segala sesuatu telah dikerjakan oleh mesin.
Kesimpulan
Pada dasarnya dalam setiap perubahan
baik itu ke arah kemajuan maupun kemunduran selalu memiliki dampak bagi aspek
kehidupan bermasyarakat lainnya. Ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki
keterkaitan erat dengan sistem mata pencaharian baik hubungan yang positif
maupun hubungan yang negatif.***
Oleh
Amelia Devi (2008.070.050)
Pengantar:
Berikut
ini adalah tulisan mahasiswa saya di Atmajaya. Mereka mahasiswa psikologi
semester 4, dan bukan mahasiswa filsafat. Karena itu, tentu tulisan yang mereka
hasilkan tidak memiliki flavor filsafat yang memadai. Meskipun demikian, mereka
telah menghasilkan suatu renungan yang pantas diapresiasi.
Uraian
Ilmu pengetahuan dan teknologi
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teknologi mempengaruhi hidup manusia
dalam semua bidang. Teknologi adalah penerapan ilmu alam yang memungkinkan
manusia menguasai dan memanfaatkan daya-daya alam. Tidak hanya teknologi. Ilmu
pengetahuan pun dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan adalah
sebuah upaya untuk menjelaskan hubungan antara berbagai hal dan peristiwa dalam
alam semesta ini secara sistematis dan rasional.
Menurut saya, penggunaan teknologi
dan ilmu pengetahuan membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia. Ilmu
pengetahuan dan teknologi sering menyeret manusia untuk menjadi tidak
bijaksana. Manusia tidak memanfaatkan perkembangan ilmu teknologi dan ilmu
pengetahuan ke arah yang positif. Kesadaran akan aspek-aspek negatif yang
melekat pada ilmu pengetahuan dan teknologi belum pernah dirasakan begitu jelas
seperti pda saat bom atom pertama kali dijatuhkan di atas kota Hiroshima pada
tanggal 6 Agustus 1945 dan tiga hari kemudian di atas kota Nagasaki. Ketika itu
segera disadari akibat-akibat dahsyat dari kemampuan manusia melalui penguasaan
fisika nuklir, yang mampu memusnahkan kehidupan di seluruh bumi.
Contoh lainnya adalah masalah
ekologi dan lingkungan pada tahun 1960-an kembali menyadarkan kita akan bahaya
penggunaan teknologi tanpa batas dalam industri modern. Yang dibawakan oleh
ilmu dan teknologi modern bukan hanya kemajuan, melainkan juga kemunduran,
bahkan kehancuran, jika manusia tidak segera tahu membatasi diri. Dengan
demikian manusia terhadap dengan tanggung jawabnya dan karena itu menjadi
masalah-masalah etis.
Selain itu, terdapat bahaya bahwa
teknologi dan ilmu pengetahuan justru melayani nafsu akan kekuasaan atau
keinginan irasional untuk mendominasi. Manusia mempelajari ilmu pengetahuan dan
mengembangkan teknologi yang dapat merugikan orang banyak. Misalnya di Korea
Utara hanya terdapat satu channel televisi yang menampilkan doktrin dari
pemerintah. Pada channel tersebut pemerintah berusaha membuat rakyat
Korea Utara tunduk pada pemerintah. Pada kasus tersebut, terjadi pendominasian
dari pemerintah kepada rakyatnya dengan menyalahgunakan teknologi.
Tidak hanya itu. Ilmu pengetahuan
yang dipelajari justru menciptakan teknologi yang tidak digunakan dengan baik
oleh manusia. Dengan teknologi, manusia menciptakan berbagai alat untuk
mempercepat penyajian makanan. Misalnya, banyaknya restoran fast food
yang ada di Indonesia. Di mana-mana dapat kita jumpai KFC, McDonald, Burger
King, dan lain-lain. Teknologi yang diciptakan untuk mengolah makanan dengan
cepat justru membuat manusia terbiasa hidup instan. Berbeda dengan orang-orang
zaman dahulu di mana mereka harus menanam atau mencari makanan yang hendak
mereka makan. Selain itu, fast food membuat manusia menjadi tidak sehat.
Menurut filsafat, ilmu pengetahuan
dan teknologi sebenarnya bersifat netral. Penggunaan kedua ha tersebut membuat
teknologi dan ilmu pengetahuan memiliki dampak yang positif atau negatif.
Manusia harus bertanggung jawab atas perbuatannya dalam menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.Manusia hendaknya
dituntut untuk bersikap bijaksana dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta
teknologi hanya semata untuk tujuan yang positif.
Kesimpulan
Menurut saya, penggunaan teknologi
dan ilmu pengetahuan membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia. Hal
tersebut dapat disebabkan karena ilmu pengetahuan dan teknologi seringkali
menyeret manusia untuk menjadi tidak bijaksana—ilmu pengetahuan dan teknologi
dikembangkan ke arah yang negatif. Selain itu, teknologi dan ilmu pengetahuan
justru melayani nafsu akan kekuasaan atau keinginan irasional untuk
mendominasi. Penyalahgunaan teknologi dan ilmu pengetahuan juga nampak jelas
pada banyaknya alat yang digunakan untuk mempercepat penyajian makanan yang
memicu munculnya banyak restoran fast food. Menurut saya, ketiga hal
tersebut merupakan bukti nyata adanya penggunaan teknologi dan ilmu pengetahuan
membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia.***
Kategori
Tulisan
Terkini
- MEMBELA TANGGUNG JAWAB MORAL
- Merefleksikan Berbagai Pengetahuan
- DIMENSI DINAMIS ILMU
- Model-Model Ilmu
- KESESATAN MELALUI RETORIKA
Arsip
- November 2010
- Juni 2010
- Mei 2010
- April 2010
- Maret 2010
- November 2009
- September 2009
- Agustus 2009
- Januari 2009
Blogroll
Meta
No comments:
Post a Comment