1. Perilaku Bermasalah (problem behavior). Masalah perilaku yang dialami remaja di
sekolah dapat dikatakan masih dalam kategori wajar jika tidak merugikan dirinya
sendiri dan orang lain. Perilaku malu dalam dalam mengikuti berbagai aktvitas
yang digelar sekolah misalnya, termasuk dalam kategori perilaku bermasalah yang
menyebabkan seorang
remaja mengalami
kekurangan pengalaman. Jadi problem behaviour akan merugikan secara tidak langsung
pada seorang remaja di sekolah akibat perilakunya sendiri.
2. Perilaku menyimpang (behaviour disorder). Perilaku menyimpang pada remaja merupakan
perilaku yang kacau yang menyebabkan seorang remaja kelihatan gugup (nervous)
dan perilakunya tidak terkontrol (uncontrol). Memang diakui bahwa tidak semua
remaja mengalami behaviour disorder. Seorang remaja mengalami hal ini jika ia
tidak tenang, unhappiness dan menyebabkan hilangnya konsentrasi diri. Perilaku
menyimpang pada remaja akan mengakibatkan munculnya tindakan tidak terkontrol
yang mengarah pada tindakan kejahatan. Penyebab behaviour disorder lebih banyak
karena persoalan psikologis yang selalu menghantui dirinya.
3. Penyesuaian diri yang salah (behaviour
maladjustment).
Perilaku yang tidak sesuaiyangdilakukan remaja biasanya didorong oleh keinginan
mencari jalan pintas dalam menyelesaikansesuatutanpa mendefinisikan secara
cermat akibatnya. Perilaku menyontek, bolos, dan melangar peraturan sekolah
merupakan contoh penyesuaian diri yang salah pada remaja di sekolah menegah
(SLTP/SLTA).
· Perilaku tidak dapat membedakan benar-salah (conduct disorder). Kecenderungan pada sebagian remaja adalah tidak mampu
membedakan antara perilaku benar dan salah. Wujud dari conduct disorder adalah
munculnya cara pikir dan perilaku yang kacau dan sering menyimpang dari aturan
yang berlaku di sekolah. Penyebabnya, karena sejak kecil orangtua tidak bisa
membedakan perilaku yang benar dan salah pada anak. Wajarnya, orang tua harus
mampu memberikan hukuman (punisment) pada anak saat ia memunculkan perilaku
yang salah dan memberikan pujian atau hadiah (reward) saat anak memunculkan
perilaku yang baik atau benar. Seorang remaja di sekolah dikategorikan dalam
conduct disorder apabila ia memunculkan perilaku anti sosial baik secara verbal
maupun secara non verbal seperti melawan aturan, tidak sopan terhadap guru, dan
mempermainkan temannya . Selain itu, conduct disordser juga dikategorikan pada
remaja yang berperilaku oppositional deviant disorder yaitu perilaku oposisi
yang ditunjukkan remaja yang menjurus ke unsur permusuhan yang akan merugikan
orang lain.
· Attention Deficit Hyperactivity disorder, yaitu anak yang mengalami defisiensi dalam perhatian
sehingga gerakan-gerakannya tidak dapat terkontrol dan menjadi hyperactif. Remaja
di sekolah yang hyperactif biasanya mengalami kesulitan dalam memusatkan
perhatian sehingga tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
kepadanya atau tidak dapat berhasil dalam menyelesaikan tugasnya. Jika diajak
berbicara, remaja yang hyperactif tersebut tidak memperhatikan lawan bicaranya.
Selain itu, anak hyperactif sangat mudah terpengaruh oleh stimulus yang datang
dari luar serta mengalami kesulitan dalam bermain bersama dengan temannya.
No comments:
Post a Comment