BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sebagian besar orang pasti sudah lumayan familier bila mendengar kata
statistika. Jika ditanya sejak kapan mereka mengenal statistika mungkin
sebagian besar orang akan menjawabnya “ oh saat saya mulai sekolah, hmm mungkin
sekitar SMP atau SMA”. Tetapi sadarkah anda, sebenarnya kita mengenal
statistika semenjak kita lahir. Tanpa kita sadari saat lahir, kita sudah
dikenalkan yang namanya statistika. Hal yang paling sederhana misalnya : berat
dan panjang badan kita saat lahir. Namun karena saat itu kita masih sangat
kecil dan belum bisa berpikir, dan merasakan apa-apa jadi kita tidak
mengetahuinya.
Seringkali kita tidak menyadari bahwa dalam kehidupan kita sehari-hari kita
seringkali sudah melakukan penelitian, misalnya dalam membeli suatu barang yang
berharga mahal seperti komputer, kita tentu saja melakukan penelitian ke
toko-toko komputer untuk membandingkan harga, fitur, maupun jaminannya. Memilih
pacar ataupun calon suami/istri mungkin juga bisa digolongkan sebagai penelitian.
Namun tentu saja kedua macam penelitian ini berbeda dengan penelitian yang
biasa kita baca di jurnal ilmiah, karena mungkin dalam melakukan penelitian
tersebut kita seringkali tidak menggunakan metode ilmiah melainkan terkadang
hanya emosi saja, terlebih lagi dalam hal mencari pacar.
Dan masih banyak lagi permasalahan-permasalahan yang menyangkut
permasalahan statistika, dan disini pemakalah bermaksud untuk menjabarkan
tentang masalah itu dalam makalah ini.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian
statistika menurut para ahli ?
2. Apa saja penggolongan
statistika itu ?
3. Apa saja cirri khas ilmu
statistika ?
4. Apa
permasalahan-permasalahan yang terkait dalam statistika ?
C.
TUJUAN
PENULISAN
Sehubungan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui pengertian statistika, untuk mengetahui penggolongan
dari ilmu statistika, untuk mengetahui macam-macam cirri khas statistika, dan
mengetahui permasalahan-permasalahan yan terkait dalam statistika.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN STATISTIKA
Definisi Statistik adalah kumpulan data yang bisa memberikan gambaran
tentang suatu keadaan. Statistika adalah ilmu yang mempelajari statistik, yaitu
ilmu yang mempelajari bagaimana caranya mengumpulkan data, mengolah data,
menyajikan data, menganalisis data, membuat kesimpulan dari hasil analisis data
dan mengambil keputusan berdasarkan hasil kesimpulan.
B.
PENGERTIAN STATISTIKA MENURUT PARA AHLI
Statistik adalah cara untu mengolah data dan menarik
kesimpulan-kesimpulan yang teliti dan keputusan-keputusan yang logik dari
pengolahan data. (Prof.Drs.Sutrisno Hadi,MA)
Statistik adalah sekumpulan cara maupun aturan-aturan yang berkaitan
dengan pengumpulan, pengolahan(Analisis), penarikan kesimpulan, atas data-data
yang berbentuk angka dengan menggunakan suatu asumsi-asumsi tertentu. (Prof.Dr.H.Agus
Irianto).
Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu
tentang pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan
kesimpulan dari data yang berbentuk angka. (Ir.M.Iqbal hasan,MM)
Statistik adalah metode yang memberikan cara-cara guna menilai ketidak
tentuan dari penarikan kesimpulan yang bersifat induktif. (Stoel dan Torrie)
Statistik adalah metode/asas-asas mengerjakan/memanipulasi data kuantitatif
agar angka-angka tersebut berbicara.(Anto dajan)
Statistik diartikan sebagai data kuantitatif baik yang masih belum tersusun
maupun yang telah tersusun dalam bentuk table. (Anto dajan)
Statistik adalah studi informasi dengan mempergunakan metodologi dan
teknik-teknik perhitungan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan praktis
yang muncul di berbagai bidang. (Suntoyo Yitnosumarto
Maka pemakalah dapat menyimpulkan bahwa Statistika adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu
yang berkenaan dengan data. Atau statistika adalah ilmu yang berusaha untuk
mencoba mengolah data untuk mendapatkan manfaat berupa keputusan dalam
kehidupan.
Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau
mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif.
Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas.
Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan
probabilitas.
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam
(misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan
psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri). Statistika juga
digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk
merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya
yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya
dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak cepat (perhitungan cepat hasil
pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan
dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.
C.
ESENSI
STATISTIKA
Ada tiga hal yang sangat
penting dari statistika yaitu:
1.
Data yang tersedia / data historis
Merupakan suatu nilai numerik yang diperoleh dari keterangan masa lampau.
Diolah
menjadi informasi yang nantinya berguna dalam menentukan keputusan.
2.
Kriteria Keputusan
Dalam Statistika kita sering dihadapkan pada beberapa pilihan.
Masing-masing pilihan memiliki nilai/ manfaat dan konsekuensi yang harus
diambil atau dengan kata lain kita harus menentukan keputusan. Dari pilihan-pilihan
tersebut akan muncul berbagai kriteria keputusan. Sama halnya dengan pilihan,
masing-masing kriteria keputusan memiliki manfaat dan akibat bagi kita
3.
Ada Keputusan Sebagai Hasil Akhir
D.
PENGGOLONGAN
STATISTIKA
1. Berdasakan sifatnya yaitu
sifat angkanya, data statistik dibedakan menjadi dua golongan, yaitu data
kontinu dan data diskrit.
a.
Data Kontinu adalah data statistik yang
angka-angkanya merupakan deretan yang sambung-menyambung. Contoh :
1)
Data statistik tinggi badan 150, 1 – 150, 2 –
150, 3 – 150, 4 – 150, 5, dst
2)
Data statistik berat badan 30, 1 – 40, 2 – 40,
3 – 40, 4 – 40, 5, dst
b.
Data Diskrit adalah data statistik yang tidak
mungkin berbentuk pecahan. Contoh :
1)
Data statistik jumlah anggota keluarga (satuan
orang) 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – dst
2)
Data statistik jumlah buku perpustakaan 50 –
125 – 200 – 4556 – dst
2.
Berdasarkan cara penyusun angkanya, dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu data nominal, data ordinal, dan data
interval.
a.
Data Nominal atau Data Hitungan adalah data statistik
yang cara menyusun angkanya didasarkan atas penggolongan atau klasifikasi
tertentu. Contoh :
Penggolongan
berdasarkan kelas dan jenis kelamin
Kelas
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
|
Pria
|
Wanita
|
||
III
|
50
|
34
|
84
|
II
|
48
|
44
|
92
|
I
|
72
|
52
|
124
|
Jumlah
|
170
|
130
|
300
|
b.
Data Ordinat / Data Urutan adalah data statistik
yang cara menyusunnya didasarkan atas urutan kedudukan (rangking). Contoh :
Skor
hasil penilaian dewan juri terhadap lima orang finalis lomba puisi.
Nomor urut
|
Nomor undian
|
Nama
|
Skor
|
Urutan
kedudukan
|
1
|
031
|
Sugianto
|
451
|
4
|
2
|
115
|
Parjo
|
497
|
2
|
3
|
083
|
Jono
|
427
|
5
|
4
|
024
|
Jinni
|
568
|
1
|
5
|
056
|
Junu
|
485
|
3
|
c.
Data Interval adalah data statistik dimana
terdapat jarak yang sama di antara hal-hal yang sedang diselidiki atau dipersoalkan.
Contoh :
Umur manusia dalam hidup dalam angkatan
kerja
Umur
|
Manusia
|
1 – 15
|
200.000
|
16 – 30
|
15.000.000
|
31 – 45
|
250.000
|
3.
Berdasarkan bentuk angkanya, dapat dibedakan
menjadi data tunggal (Ungrouped Data) dan data berkelompok (Grouped
Data).
a.
Data Tunggal adalah data statistik yang masing-masing
angkanya merupakan satu unit (satu kesauan), dengan kata lain datanya tidak
dikelompok-kelompokkan. Contoh: Data ulangan 10 anak SMP mata pelajaran PAI
sebaai berikut :
78
76
80
97 75
87
56 89
90 95
b.
Data Kelompok adalah data statistik yang
tiap-tiap unitnya terdiri dari kelompok angka. Contoh : Data dari ulangan 10
anak SMP mata pelajaran PAI yang dikelompokkan sebagai berikut :
85
– 100
75
– 84
55 – 74
dst
4.
Berdasarkan sumbernya, dapat dibedakan menjadi
data Primer dan data Sekunder, yaitu :
a.
Data Primer adalah data statistik yang
diperoleh atau bersumber dari tangan pertama (first hand data). Contoh :
Data yang didapat dari kuosioner langsung ke siswa sebuah SD Negeri.
b.
Data Sekunder adala data statistik yang
diperoleh atau bersumber dari tangan kedua (scond hand data). Contoh : Data
siswa yang diambil dari TU tentang pembayaran sekolah
5.
Berdasarkan waktu pengumpulannya, dapat dibedakan
menjadi data seketika (cross section data) dan data urutan waktu (time
series) atau Historical Data
a.
Data Seketika adalah data statistik yang
mencerminkan keadaan pada satu waktu saja (at a point of time). Contoh
: Data penduduk Kabupaten Karimun tahun 2000 (hanya satu tahun saja).
b.
Data Urutan Waktu adalah data statistik yang
mencerminkan keadaan atau perkembangan mengenai sesuatu hal, dari satu
waktu ke waktu yang lain secara berurutan. Contoh : Data penduduk
Kabupaten Karimun tahun 2000 sampai tahun 2008 (beberapa waktu dengan urutan
waktu yang berbeda).
E.
PEMBAGIAN
STATISTIKA
1.
Statistika
Deskriptif
Statistika
deskriptif adalah statistika yang mempelajari bagaimana caranya mengumpulkan
data, mengolah data, menyajikan data, menganalisis data
2.
Statistika
Induktif (Inferens)
Statistika
inferens adalah statistika yang mempelajari bagaimana caranya mengumpulkan
data, mengolah data, menyajikan data, menganalisis data, membuat kesimpulan dan
mengambil keputusan.
F. CIRI KHAS STATISTIKA
Pada dasarnya Statistika memiliki tiga ciri
khas, yaitu:
1.
Statistik
selalu bekerja dengan angka (bilangan)
Ini mengandung
pengertian bahwa tanpa data angka mak Statistik tidak akan mampu melaksanakan
tugasnya sebagai ilmu pengetahun. Meskipun demikian bukanlah berarti bahwa data
yang bukan angka (data kwalitatip) tidak mungkin digarap secara Statistik. Data
kwalitatif pun sebenarnya dapat diolah secara Statistik, asalkan terlebih
dahulu diubah menjadi data angka (data kwantitatip) dengan kata lain data
kwalitatip itu di kwantifikasikan lebih dahulu (proses kwantifikasi). Contoh: “Pandai”,
“cukup”, “kurang” adalah data kwalitatip. Data demikian dapat saja diolah
dengan Statistik, caranya: (1) Harus diketahui berapa orang (dituangkan dalam
bentuk angka) yang tergolong pandai, cukup dan kurang itu; (2) Yang disebut
pandai, cukup, dan kurang itu nilainya berapa (dituangkan dalam bentuk angka,
misalnya “Pandai” nilainya= 80 – 100; “cukup” nilainya= 60 – 79; “Kurang”
nilainy= 0 – 59 dan sebagainya.
2.
Statistika
bersifat obyektif.
Ini mengandung
pengertian bahwa Statistika bekerja menurut obyeknya; dengan kata lain
Statistik bekerja menurut apa adanya. Kesimpulan-kesimpulan atau
ramalan-ramalan yang dihasilkan oleh Statistik adalah semata-mata didasarkan
atas angka-angka yang dihadapi dan diolah dan bukan didasarkan atas
subyektifitas atau pengaruh-pengaruh luar lainnya. Itulah sebabnya mengapa
Statistik sering dikatakan sebagai “Alan penilai kenyataan”.
3.
Statistik
bersifat universal.
Ini mengandung
pengertian bahwa ruang lingkup atau ruang gerak dan bidang garapan Statistik
tidaklah sempit. Statistik dapat dipergunakan atau diterapkan dalam hampir
semua cabang kegiatan hidup manusia. Dapat disaksikan misalnya: Statistik
harga, Statistik moneter, Statistik Eksport dan Import, Statistik Penduduk,
Statistik Kelahiran, Statistik Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk, Statistik
Pertanian, Statistik Perdagangan, Statistik Kriminalitas, Statistik Psikologi
dan Pendidikan, Statistik Kesehatan, Statistik Lalu Lintas, dan lain
sebagainya, dan sudah barang tentu termasuk pula di dalamnya Statistik
Keagamaan. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa Statistik bersifat menyeluruh
atau bersifat universal.
G.
PERMASALAHAN
STATISTIKA
Kita tidak
perlu berpikir jauh-jauh dan mendalam jika kita ingin tahu apa persoalan
statistika yang sebenarnya itu. Pada dasarnya setiap orang baik sadar ataupun
tidak, telah berpikir dengan mempergunakan ide-ide statistika (statistical
ideas). Betapa tidak kita sering mempergunakan pengertian
“rata-rata”(average) dalam kehidupan kita sehari-hari. Seorang guru akan
mengambil nilai rata-rata yang diperoleh muridnya untuk mengetahui bagaimana
kualitas muridnya ; seorang sarjana ekonomi akan mempergunakan pendapatan
nasional per kapita untuk mengetahui bagaimanakah keadaan kehidupan masyarakat
suatu negara. Semua telah mengenal konsep “rata-rata” ini baik dipergunakan
untuk tujuan yang tinggi dan muluk ataupun untuk hal yang sepele dan sederhana.
Persoalan
statistika lainnya adalah apa yang dikenal dengan nama “dispersi” (dispersion)
atau “variabilitas”. Seorang guru mungkin akan berkata bahwa kepandaian
muridnya dari kelas A adalah lebih merata (homogen) daripada murid kelas B;
artinya murid kelas B perbedaan kepandaiannya satu dengan lainnya lebih tajam
daripada antar murid dalam kelas A. Seorang produsen bola lampu listrik akan
mengharapkan kualitas bola lampu listrik yang diproduksinya sedapat mungkin
seragam; artinya jangan ada perbedaan ketahanan (umurnya) yang berbeda-beda
besar antara bola lampu yang satu dengan lainnya, variabilitas kualitas bola
lampu listrik itu supaya sekecill mungkin . Dengan sederhana disini kita telah
mengenal kata yang sudah diindonesiakan, yaitu “variasi” yang artinya: “banyak
ragamnya”. Dalam kehidupan sehari-hari kita senang dengan sesuatu yang kaya
variasinya hingga tidak membosankan, tetapi dalam statistik justru kita
mengusahakan supaya sesuatu itu tidak banyak variasinya, supaya variabilitasnya
kecil.
Sebuah
persoalan lagi dari statistika adalah persoalan tentang “korelasi” atau
“asosiasi”, persoalan hubungan. Seseorang mungkin berkata bahwa jika ada
“bintang berekor” di langit maka akan murah sandang pangan; atau seorang guru
akan berkata bahwa mereka pandai dalam matematika juga akan pandai dalam ilmu
fisika.
Tiga persoalan
statistika : rata-rata, variabilita dan korelasi inilah yang merupakan
persoalan dasar statistik. Semua persoalan tersebut dapat dinyatakan dengan
besaran bilangan, dan dengan batas-batas tertentu kita nantinya dapat
menganalisis lebih lanjut.
Menurut Hananto
Sigit, B.ST, dalam bukunya statistik suatu pengaturan 1996 mengemukakan ada
tiga permasalahan dasar dalam statistik yaitu :
1.
Permasalahan tentang Rata-rata (Average)
2.
Permasalahan tentang pemencaran atau penyebaran
(Variability)
3.
Permasalahan tentang saling hubungan (Korelasi)
Suatu persoalan statistik lainnya adalah apa
yang di kenal dengan nama ”dispersi ” (dispersian) atau ” Variabilitas”. Sebuah
persoalan lain lagi dari statistik adalah persoalan tentang ” korelasi ” atau ”
asosiasi ” persoalan hubungan.
H.
MANFAAT
STATISTIKA
Manfaat
statistika dalam kehidupan sehari-hari sangat beragam sebagai contoh sederhana:
1.
Bagi ibu-ibu rumah tangga mungkin tanpa
disadari mereka telah menerapkan statiska. Dalam membelanjakan uang untuk
kebutuhan keluarganya sering melakukan perhitungan untung rugi, berapa jumlah
uang yang harus dikeluarkan setiap bulannya untuk uang belanja, listrik, dll.
2.
Sebagai mahasiswa, selain statistika dipelajari
secara formal sebenarnya kita sudah menggunakannya dalam perhitungan Indeks
prestasi.
3.
Dalam dunia bisnis, para pemain saham atau
pengusaha sering menerapkan statistika untuk memperoleh keuntungan. Seperti
peluang untuk menanamkan saham.
4.
Sedangkan dalam bidang industri, statistika
sering digunakan untuk menentukan keputusan. Contohnya berapa jumlah produk
yang harus diproduksi dalam sehari berdasarkan data historis perusahaan, apakah
perlu melakukan pengembangan produk atau menambah varian produk, perlu tidaknya
memperluas cabang produksi, dll.
Jadi statistika
sebenarnya sangat penting bagi kita, dan dapat berguna dalam menentukan
keputusan meskipun kadangkala penggunaannya tidak kita sadari.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Statistik
adalah kumpulan data yang bisa memberikan gambaran tentang suatu
keadaan.Statistika adalah ilmu yang mempelajari statistik, yaitu ilmu yang
mempelajari bagaimana caranya mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan
data, menganalisis data, membuat kesimpulan dari hasil analisis data dan
mengambil keputusan berdasarkan hasil kesimpulan.
Penggolongan statistik Berdasakan sifatnya statistik dibedakan menjadi
dua golongan, yaitu data kontinu dan data diskrit. Penggolongan
statistika ,menurut cara penyusun angkanya, dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu data nominal, data ordinal, dan data interval. Penggolongan
statistika menurut angkanya, dapat dibedakan menjadi data tunggal (Ungrouped
Data) dan data berkelompok (Grouped Data).
Pada dasarnya Statistika memiliki tiga ciri khas, yaitu: Statistika selalu
bekerja dengan angka (bilangan), Statistika bersifat obyektif/ bekerja menurut
obyeknya, Statistik bersifat universal. Menurut Hananto Sigit, B. St. dalam
Anas Sudijono (2004: 7) mengemukakan ada tiga permasalahan dasar dalam
statistika, yaitu; (1) Permasalahan tentang Rata-rata (Average), (2)
Permasalahan tentang Pemencaran atau Penyebaran (Variability atau
Dispersion), dan (3) Permasalahan tentang Saling-Hubungan (Korelasi).
Suatu persoalan statistik lainnya adalah apa yang di kenal dengan nama
”dispersi ” (dispersian) atau ” Variabilitas”. Sebuah persoalan lain lagi dari statistik
adalah persoalan tentang ” korelasi ” atau ” asosiasi ” persoalan hubungan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hakim, Statistik deskriptif, Ekonisia, Yogyakarta, 2001.
Agus Irianto, Statistik konsep dasar dan apliaksinya, Prenada,
Jakarta, media group, 2004.
Andi Supangat, 2008. Statistik dalam kajian deskriptif, Inferensi, dan
non Parametik, Prenada media group, Jakarta, 2008.
Anton Dajan, Pengantar statistic jilid I, LP3ES, Jakarta, 1986.
http://upi-luthfiahmad.blogspot.com/2012/03/definisi-dan-ciri-khas-statistika.html
Iqbal Hasan, Materi statistik I. Jakarta, Bumi aksara, 2008.
Suntoyo, Yitnosumarto, 1990. Dasar-dasar statistic, Rajawali,
Jakarta, 1990.
Sutisno Hadi, Statistik 1, Andi offset, Yogyakarta, 1989.