Nama : Radiansyah
Lok/Smt : G/IV
M. Kul : Pengelolaan Kelas
KISAH BATU YANG BERLIAN TAMPAK HITAM
DAN KUSAM
Menurut
sebuah cerita, dikisahkan tentang seorang guru bijak yang tinggal di sebuah
lereng bukit, yang didatangi seorang pemuda yang ingin berguru kepada guru
bijak tersebut.
“Kamu
datang kesini, ingin belajar ?” Tanya guru bijak itu kepada orang yang datang
tersebut.
“Iya,
saya ingin menjadi lebih baik,” jawab orang tersebut.
Kemudian
guru bijak itu mengeluarkan batu dari dalam sakunya. “Pergilah ke pasar, dan
juallah batu ini !” perintah guru bijak itu tanpa basa basi.
Orang
itu langsung saja mau dan bergegas pergi ke pasar. Dalam pikiran orang itu
terbersit harapan bila ia menuruti perintah guru bijak itu dan berhasil menjual
batu tersebut, dirinya akan menjadi murid dari guru bijak itu.
Namun,
apa yang didapatkan orang itu di pasar, diluar perkiraannya.
“Ah,
masak batu ini di jual ?”
“Di
kasih saja saya tidak mau.”
“Batu
jelek, buat apa ? paling buat nimpuk anjing.”
Dengan
perasaan kecewa, orang itu pun kembali ke lereng bukit dan mengadu kepada sang
guru. “Bagaimana mungkin saya bisa menjualnya guru ?” Tanya orang itu pelan. “Bahkan
saya sendiri belum tahu dan yakin itu batu apa ?”
Sang
guru bijak yang bijak itu hanya tersenyum dan malah kemudian menyuruh orang itu
lagi : “Cobalah ke balik bukit ini dan jual batu itu minimal 10 dirham.”
Kening
orang itu berkerut. Ia ingin membantah, tapi tak berani menyangkal sang guru.
Hanya bergumam dalam hati “Sepuluh dirham ?”
Karena
orang itu ingin menjadi murid, maka perintah tersebut ia jalani. Ia pergi
membawa batu itu ke balik bukit. Dan di balik bukit itu, tanpa ia sangka banyak
orang yang menawar batu itu. Tidak hanya dengan harga 10 dirham, tapi sampai
1.000 dirham. Ia pun kembali ke lereng bukit menemui sang guru dengan penuh
keheranan dan tanda Tanya di kepalanya.
“Kok
bisa laku 1.000 dirham ?” Tanya orang itu penuh rasa penasaran kepada sang
guru.
Sang
guru menjwab : “Itu karena …”
“Karena
apa guru ?” Tanya orang itu langsung bertanya lagi dengan nada penuh rasa
penasaran.
Sang
guru mengusap jenggotnya yang memutih.
“Guru
?” desak orang itu.
Sang
guru justru kemudian malah bertanya kepada sang “calon murid”. “Apa pendapatmu
ketika pertam kali melihat batu ini ?”
Maka
si calon murid membeberkan pendapat negatif dan pesimisnya soal batu tersebut.
Namun hal yang membuatnya masih penasaran dan tak mengerti adalah kenapa batu
itu, di balik bukit itu bisa laku dengan harga yang mahal ?
Sang
guru tersenyum, “Itu karena di balik kemasan yang hitam dan kusam tersebut,
batu itu adalah sebenarnya adalah
berlian.”
“Berlian
? ah masak sih ?” sang calon murid terheran-heran.
“Ya,
kalau tudak tahu apa isinya dan tertipu dengan penampilannya, maka percayalah
selamanya batu tersebut tidak berharga sama sekali.”
Sang
murid pun termenung dalam-dalam.
TAMAT
No comments:
Post a Comment