KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul: “MOTIVASI” .
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk
itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan
dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan
makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… 1DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………….. 2
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ……………………………………………………………………………. 3
Rumusan Masalah ………………………………………………………………………… 3
Tujuan pembuatan makalah ………………………………………………………………. 3
Metode pengumpulan makalah……………………………………………………………………………………. 3
BAB II PEMBAHASAN
Definisi motivasi………………………………………………………………………….. 4
Teori-teori motivasi……………………………………………………………………….. 5
Pengertian prestasi………………………………………………………………………… 6
Pengertian motivasi berprestasi…………………………………………………………… 6
Komponen motivasi berprestasi berprestasi………………………………………………. 7
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ……………………………………………………………………………….. 8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….. 9
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Motivasi
adalah suatu dorongan terhadap diri kita agar kita melakukan sesuatu hal.
Dorongan yang kita dapat itu bisa bersumber dari mana saja, entah itu dari diri
kita sendiri atu pun dari hal atau orang lain. Dorongan yang kita sebut
motivasi itu juga yang menjadi suatu sumber tenaga dalam kita mengerjakan suatu
hal agar kita mencapai suatu tujuan yang kita inginkan. Dalam hal ini kegiatan
yang kita lakukan dapat berbentuk negatif ataupun positif meskipun motivasi
kita semua awalnya “baik”.
Motivasi
ada banyak jenisnya antara lain motivasi belajar, motivasi berprestasi,
motivasi agresi, motivasi berafiliasi, dll. Dalam hal ini motivasi berprestasi
yang akan menjadi topik utamanya. Hal itu dikarenakan motivasi inilah yang
sangat umum di masyarakat.
Rumusan
Masalah
1. Apa itu motivasi manusia khususnya
motivasi berprestasi?
2. Bagaimana membagi ilmu tentang
motivasi kepada umum?
Tujuan
pembuatan makalah
Di
dalam penulisan makalah ini ada beberapa tujuan yang saya ingin capai
diantaranya adalah:
1.
Memahami lebih dalam tentang
motivasi manusia khususnya motivasi berprestasi
2.
Membagi ilmu yang kita dapat tentang
motivasi kepada umum
Metode
pengumpulan data
Dalam
pengumpulan data, saya menggunakan metode pengmpulan data sekunder yaitu
mengumpulkan data-data yang sudah tersedia dari media-media pendidikan yang
ada.
BAB
II
PEMBAHASAN
TENTANG MOTIVASI BERPRESTASI
Definisi
Motivasi
Motivasi
adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk
bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak
memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari
dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri,
faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar
adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi
dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.
Pada
dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih kenikmatan atau
menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi
kenikmatan maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jika kita memikirkan uang
supaya kita tidak hidup sengsara, maka disini alasan seseorang mencari uang
untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya ada orangyang mengejar uang
karena ingin menikmati hidup, maka uang sebagai alasan seseorang untuk meraih
kenikmatan.
Menurut
Walgito (2002):
Motif
berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau tomove
yang berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat
(driving force). Motif sebagai pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait
dengan faktor lain yang disebut dengan motivasi.Menurut Caplin (1993) motif
adalah suatau keadaan ketegangan didalam individu yang membangkitkan,
yang berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat
(driving force). Motif sebagai pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait
dengan faktor lain yang disebut dengan motivasi.Menurut Caplin (1993) motif
adalah suatau keadaan ketegangan didalam individu yang membangkitkan,
Memelihara
dan mengarahkan tingkah laku menuju pada tujuan atau sasaran.
Motif juga dapat diartikan sebagai tujuan jiwa yang mendorong individu untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk tujuan-tujuan tertentu terhadap
situasi disekitarnya (Woodworth dan Marques dalam Mustaqim, 1991).Sedangkan
menurut Koontz dalam Moekjizat (1984) motif adalah suatu keadaan dari dalam
yang memberi kekuatan, yang menggiatkan atau menggerakkan, dan yang
mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah tujuan-tujuan tertentu.
Motif juga dapat diartikan sebagai tujuan jiwa yang mendorong individu untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk tujuan-tujuan tertentu terhadap
situasi disekitarnya (Woodworth dan Marques dalam Mustaqim, 1991).Sedangkan
menurut Koontz dalam Moekjizat (1984) motif adalah suatu keadaan dari dalam
yang memberi kekuatan, yang menggiatkan atau menggerakkan, dan yang
mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah tujuan-tujuan tertentu.
Menurut
Gunarsa (2003):
Terdapat dua
motif dasar yang menggerakkan perilaku
seseorang, yaitu motif biologis yang berhubungan dengan kebutuhan untuk
mempertahankan hidup dan motif sosial yang berhubungan dengan kebutuhan
sosial. Sementara Maslow A.H. menggolongkan tingkat motif menjadi enam,
yaitu: kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang,
kebutuhan seks, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri (dalam
Mahmud, 1990).
seseorang, yaitu motif biologis yang berhubungan dengan kebutuhan untuk
mempertahankan hidup dan motif sosial yang berhubungan dengan kebutuhan
sosial. Sementara Maslow A.H. menggolongkan tingkat motif menjadi enam,
yaitu: kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang,
kebutuhan seks, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri (dalam
Mahmud, 1990).
Terlepas dari beberapa definisi
tentang motif diatas, tentu kita dapat menarik
suatu kesimpulan bahwa motif adalah suatu dorongan dari dalam diri individu
yang mengarahkan pada suatu aktivitas tertentu dengan tujuan tertentu pula.
Sementara itu motivasi didefinisikan oleh MC. DOnald (dalam Hamalik, 1992)
sebagai suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan
timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurutnya terdapat tiga
unsur yang berkaitan dengan motivasi yaitu:
1. Motif dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi, misalnya adanya
perubahan dalam sistem pencernaan akan menimbulkan motif lapar.
2. Motif ditandai dengan timbulnya perasaan (afectif arousal), misalnya karena
amin tertarik dengan tema diskusi yang sedang diikuti, maka dia akan bertanya.
suatu kesimpulan bahwa motif adalah suatu dorongan dari dalam diri individu
yang mengarahkan pada suatu aktivitas tertentu dengan tujuan tertentu pula.
Sementara itu motivasi didefinisikan oleh MC. DOnald (dalam Hamalik, 1992)
sebagai suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan
timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurutnya terdapat tiga
unsur yang berkaitan dengan motivasi yaitu:
1. Motif dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi, misalnya adanya
perubahan dalam sistem pencernaan akan menimbulkan motif lapar.
2. Motif ditandai dengan timbulnya perasaan (afectif arousal), misalnya karena
amin tertarik dengan tema diskusi yang sedang diikuti, maka dia akan bertanya.
3. Motif ditandai oleh reaksi-rekasi
untuk mencapai tujuan.
Menurut
Terry (dalam Moekjizat, 1984):
Motivasi adalah keinginan didalam
diri individu yang mendorong individu untuk bertindak.latihan atau kegiatan
lainnya yang menimbulkan suatu perubahan secara kognitif,afektif dan
psikomotorik pada individu yang bersangkutan.
Menurut
Chung dan Meggison adalah:
Motivasi merupakan prilaku yang
ditujukan kepada sasaran, motivasi
berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar
suatu tujuan. Motivasi berkaitan erat dengan kepuasan pekerja dan fermormasi
pekerjaan)
berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar
suatu tujuan. Motivasi berkaitan erat dengan kepuasan pekerja dan fermormasi
pekerjaan)
Menurut
Heidjrachman dan Suad Husnan adalah:
Motivasi merupakan proses untuk
mencoba mempengaruhi seseorangagar mau melakukan sesuatu yang diinginkan.Dari
defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya defenisi diatas
mempunyai pengertian yang sama, yaitu semuanya mengandung unsur dorongan dan
keinginan.
Teori-teori
motivasi
- Teori Insentif: Yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan bergerak atau mengambil tindakan karena ada insentif yang akan dia dapatkan. Misalnya, Anda mau bekerja dari pada sampai sore karena Anda tahu bahwa Anda akan mendapatkan intensif berupa gaji. Jika Anda tahu akan mendapatkan penghargaan, maka Anda pun akan bekerja lebih giat lagi. Yang dimaksud insentif bisa tangible atau intangible. Seringkali sebuah pengakuan dan penghargaan, menjadi sebuah motivasi yang besar.
- Dorongan Bilogis: Dalam hal ini yang dimaksud bukan hanya masalah seksual saja. Termasuk di dalamnya dorongan makan dan minum. Saat ada sebuah pemicu atau rangsangan, tubuh kita akan bereaksi. Sebagai contoh, saat kita sedang haus, kita akan lebih haus lagi saat melihat segelas sirup dingin kesukaan Anda. Perut kita akan menjadi lapar saat mencipum bau masakan favorit Anda. Bisa dikatakan ini adalah dorongan fitrah atau bawaan kita sejak lahir untuk mempertahankan hidup dan keberlangsungan hidup.
- Teori Hirarki Kebutuhan: Teori ini dikenalkan oleh Maslow sehingga kita mengenal hirarki kebutuhan Maslow. Teori ini menyajikan alasan lebih lengkap dan bertingkat. Mulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan kemanan, kebutuhan akan pengakuan sosial, kebutuhan penghargaan, sampai kebutuhan akan aktualisasi diri.
- Takut Kehilangan vs Kepuasan: Teori ini mengatakan bahwa apda dasarnya ada dua faktor yang memotivasi manusia, yaitu takut kehilangan dan demi kempuasan (terpenuhinya kebutuhan). Takut kehilangan adalah adalah ketakutan akan kehilangan yang sudah dimiliki. Misalnya seseorang yang termotivasi berangkat kerja karena takut kehilangan gaji. Ada juga orang yang giat bekerja demi menjawab sebuah tantangan, dan ini termasuk faktor kepuasan. Konon, faktor takut kehilangan lebih kuat dibanding meraih kepuasan, meskipun pada sebagian orang terjadi sebaliknya.
- Kejelasan Tujuan: Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan tujuan)
Pengertian
Prestasi
Menurut
Sardiman A.M (2001:46) “Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari
luar individu dalam belajar”. Sedangkan pengertian prestasi menurut A. Tabrani
(1991:22) “Prestasi adalah kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai
individu dari satu kegiatan atau usaha”.
Menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996:186) “Prestasi adalah hasil yang telah
dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”. Sedangkan menurut W.S Winkel
(1996:165) “Prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai.
Dari beberapa pendapat di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa prestasi merupakan suatu hasil yang telah dicapai
sebagai bukti usaha yang telah dilakukan.
Pengertian
Motivasi Berprestasi
Motivasi
berprestasi merupakan konsep yang dikembangkan pertama kali oleh Alexander
Murray dengan istilah need for achievement (Petri, 1981). Selanjutnya
McClelland dan Atkinson melanjutkannya dengan penelitian tentang hal tersebut
dalam bentuk konsep teoritik tentang motivasi berprestasi (Buck, 1988).
Motivasi
berprestasi menurut McClelland dan Atkinson (Buck, 1988) adalah upaya untuk
mencapai sukses dengan berkompetisi dengan suatu ukuran keunggulan. Standar
keunggulan yang dimaksud adalah berupa prestasi orang lain atau prestasi
sendiri yang pernah diraih sebelumnya. Heckhausen (1967) memberi pengertian
motivasi berprestasi sebagai usaha keras idiividu untuk meningkatkan atau
mempertahankan kecakapan diri setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan
menggunakan standar keunggulan sebagai pembanding. Standar keunggulan dapat
berupa tingkat kesempurnaan hasil pelaksanaan tugas (berkaitan dengan tugas),
perbandingan dengan prestasi sendiri (berkaitan dengan diri sendiri) dan
perbandingan dengan orang lain (berkaitan dengan orang lain).
Martaniah
(1979) memberi pengertian tentang motivasi berprestasi sebagai motif yang
mendorong indivivu untuk berpacu dengan ukuran keunggulan. Ukuran keunggulan
ini dapat menggunakan dirinya sendiri, orang lain dan dapat pula kesempurnaan
tugas.
Pengertian-pengertian tersebut memberikan pemahaman bahwa motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan dari dalam diri individu untuk mencapai suatu nilai kesuksesan. Di mana nilai kesuksesan tersebut mengacu pada perbedaannya dengan suatu keberhasilan atas penyelesaian masalah yang pernah diraih oleh individu maupun berupa keberhasilan individu lain yang dianggap mengandung suatu nilai kehormatan.
Pengertian-pengertian tersebut memberikan pemahaman bahwa motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan dari dalam diri individu untuk mencapai suatu nilai kesuksesan. Di mana nilai kesuksesan tersebut mengacu pada perbedaannya dengan suatu keberhasilan atas penyelesaian masalah yang pernah diraih oleh individu maupun berupa keberhasilan individu lain yang dianggap mengandung suatu nilai kehormatan.
Komponen
Motivasi Berprestasi
Motivasi
berprestasi terdiri atas dorongan-dorongan dari dalam ind ividu untuk dapat
mencapai tujuan dan bertahan ketika menghadapi rintangan. Weiner (1972)
mengemukakan bahwa motivasi berprestasi terdiri atas empat komponen.
Pertama . Menyukai aktivitas yang
prestatif dan mengaitkan keberhasilan dengan kemampuan dan usaha keras.
Individu akan meras puas dan bangga atas keberhasilannya sehingga akan berusaha
keras untuk meiningkatkan segala kemungkinan untk berprestasi. Ketika
mengerjakan tugas ia lebih didorong oleh harapan untuk sukses daripada untuk
menghindari gagal (Heckhausen, 1967).
Kedua. Beranggapan bahwa kegagalan
disebabkan oleh kurangnya usaha. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi
akan merasa marah pada diri sendiri dan merasa menyesal apabila prestasi yang
dicapai tidak sebaik apa yang diharapkan, karena ia seharusnya dapat mencapai
prestasi yang tinggi kalau ia berusaha lebih keras lagi (Madina, 1998).
Ketiga. Selalu menampilkan perasaan
suka bekerja keras dibanding individu lain yang mempunyai motivasi berprestasi
rendah. Hal ini menjadikan ketangguhan individu dalam menjalankan tugas. Ia
akan memelihara kualitas kerja yang tinggi untuk menyelesaikan tugas dengn sukses,
untuk dapat mencapai prestasi terbaik yang dapat diraihnya dan mengungguli
orang lain (Heckhausen, 1967).
Keempat. Mempunyai satu pertimbangan
dalam memilih tugas dengan tingkat kesulitan sedang, yaitu tugas yang tidak
terlalu mudah tetapi juga tidak terlalu sukar. Hal ini dikarenakan orientasi
motivasi berprestasi adalah adanya kesuksesan sebagai nilai prestasi, sehingga
tugas yang terlalu mudah tidak bernilai tantangan dan tugas yang terlalu sulit
akan sedikit memberikan kemungkinan untuk berhasil.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Makalah
yang telah disusun dengan sebaik mungkin ini diharapkan dapat membantu para
pembaca khususnya mahasiswa dalam pembahasan tentang teori dan konsep motivasi
dalam hal ini motivasi berprestasi, selain itu makalah ini diharapkan dapat
memberikan perbandingan pendangan dengan apa yang telah diperoleh dilingkungan
pendidikan.
Pengumpulan
data dengan teliti dan valid adalah pedoman yang dipegang dalam pembuatan
makalah ini, dengan demikian pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik akan
mendapat hasil yang sempurna. Saya mengharapkan semua data dan
pengetahuan yang didapat dari sumber-sumber yang sah dimana saya mancari
data dapat bermanfaat dimasa yang akan datang.
Saran-saran
1.
Diharapkan agar para mahasiswa ataupun pelajar dari kalangan manapun
memahami apa itu motivasi dan selalu memiliki motivasi dalam hidupnya.
2.
Mahasiswa, pelajar serta masyarakat luas harap menghindari kata pesimis/
putus asa dalam hidupnya dengan cara memotivasi dirinya untuk terus optimis.
Daftar
Pustaka
http://www.squidoo.com/definisi-motivasi
http://www.facebook.com/note.php?note_id=157238214397
http://www.scribd.com
http://www.imammedan.co.cc/2010/07/pengertian-agresi-dan-perbedaanya.html
http://tentangkomputerkita.blogspot.com/2010/04/pengertian-prestasi.html
No comments:
Post a Comment