3.Ejaan Melindo
Pada akhir 1959 sidang utusan Indonesia dan Melayu (Slametmulyana-Syeh Nasir bin Ismail, Ketua) menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia). Perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya mengurungkan peresmian ejaan itu.
Ejaan Melindo adalah sistem ejaan Latin
yang termuat dalam Pengumuman Bersama Edjaan Bahasa Melaju-Indonesia
(Melindo) (1959) sebagai hasil usaha penyatuan sistem ejaan dengan huruf Latin
di Indonesia
dan Persekutuan
Tanah Melayu. Keputusan ini dilakukan dalam
Perjanjian Persahabatan Indonesia dan Malaysia pada tahun 1959. Sistem ini
tidak pernah sampai diterapkan.
No comments:
Post a Comment