AL-QURAN:
PUSARAN KHAZANAH KEILMUAN
l Al-Qur’an adalah sekumpulan teks yang dijadikan sebagai sentral sejarah dan peradaban Islam, dan sekaligus sebagai dasar ilmu pengetahuan.
Peradabanl Islam pada dasarnya adalah kegiatan manusiawi yang banyak didialogkan dengan realitas, dan dari segi lain, peradaban itu didialogkan dengan teks (al-Qur’an).
Karena itu, teks al-Qur’an dapat dijadikan sebagai sentral peradaban,l sentral ilmu dan pegangan keagamaan.
interpretasi (tafsir) adalah salahl satu mekanisme kebudayaan yang penting dalam memproduksi ilmu pengetahuan.
Perintah Merenungkan al-Qur’an
Orang-orang yang telah kami beril al-Kitab kepadanya, mereka
membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman
kepadanya. (QS.al-Baqarah:121)
Maka apakah mereka tidakl memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci? (Q.S. Muhammad:24)
l Nabi bersabda, “Al-Qur’an adalah hidangan Allah di bumi-Nya, maka nikmatilah hidangan itu semampunya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Definisi Ilmu Tafsir
هو علم يعرف به فهم كتاب الله المنزل علي نبيه محمد (ص) وبيان معانيهl وإستخراج أحكامه و حكمه .
Ilmu yang dengannya diketahui:
maksud kitabl Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad Saw.
Makna-makna al-Qur’anl dapat dijelaskan
Hukum-hlukum dan hikmah-hikmahnya dapat diketahui
Tujuan/Manfaat Ilmu Tafsir
Mengetahui makna kata-kata dalaml al-Qur’an
Menjelaskan maksud setiap ayatl
Menyingkap hukum dan hikmahl yang dikandung al-Qur’an
Menyampaikan pembaca kepada maksud yang diinginkanl oleh Syari` (pembuat syari`at), yaitu Allah SWT, agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akherat
Ilmu-Ilmu yang Dibutuhkan dalam Penafsiran al-Qur’an (Ulum al-Qur’an)
Ilmu Mawathin al-nuzull
Ilmu Tawarikhl
Ilmu Asbabl al-nuzul
Ilmu Qira’atl
Ilmu tajwidl
Ilmu Gharib al-qur’anl
l Ilmu I’rabil qur’an
Ilmu Wujuh wa al-nazhairl
Ilmu Ma’rifat al-muhkaml wa al-mutasyabih
Ilmu Al-Nasikh wa al-Mansukhl
Ilmu Bada’I al-qur’anl
Ilmu I’jaz al-qur’an.l
Ilmu Tanasub ayat al-qur’an.l
Ilmu Aqsaml al-qur’an.
Ilmu Amtsal al-qur’an.l
Ilmu Jidal al-qur’an.l
Ilmu Adabl al-tilawah al-qur’an
Sejarah Ilmu Tafsir
Zaman Nabil
Zamanl Sahabat
Zaman Tabi`inl
Zaman Keemasan Islaml
Zaman Kemunduranl Islam
Zaman Kemajuan Islaml
Zaman Modernl
SYARAT DAN ADAB PENAFSIR AL-QUR’AN
Beraqidah shahihah, karena aqidah sangat pengaruh dalaml menafsirkan al-Qur’an.
Tidak dengan hawa nafsu semata, Karena dengan hawal nafsu seseorang akan memenangkan pendapatnya sendiri tanpa melilhat dalil yang ada. Bahkan terkadang mengalihkan suatu ayat hanya untuk memenangkan pendapat atau madzhabnya.
Mengikuti urut-urutan dalam menafsirkan al-Qur’an sepertil penafsiran dengan al-Qur’an, kemudian as-sunnah, perkataan para sahabat dan perkataan para tabi’in.
Faham bahasa arab dan perangkat-perangkatnya,l karena al-Qur’an turun dengan bahasa arab. Mujahid berkata; “Tidak boleh seorangpun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, berbicara tentang Kitabullah (al-Qur’an) jikalau tidak menguasai bahasa arab“.
memilikil pemahaman yang mendalam agar bisa mentaujih (mengarahkan) suatu makna atau mengistimbat suatu hukum sesuai dengan nusus syari’ah,
Faham denganl pokok-pokok ilmu yang ada hubungannya dengan al-Qur’an seperti ilmu nahwu (grammer), al-Isytiqoq (pecahan atau perubahan dari suatu kata ke kata yang lainnya), al-ma’ani, al-bayan, al-badi’, ilmu qiroat (macam-macam bacaan dalam al-Qur’an), aqidah shaihah, ushul fiqh, asbabunnuzul, kisah-kisah dalam islam, mengetahui nasikh wal mansukh, fiqh, hadits, dan lainnya yang dibutuhkan dalam menafsirkan.
Adab Seorang Mufassir:
Niatnya harus bagus, hanyal untuk mencari keridloan Allah semata.
Berakhlak mulia, agar ilmunyal bermanfaat dan dapat dicontoh oleh orang lain
Mengamalkan ilmunya.l
l Hati-hati dalam menukil sesuatu, tidak menulis atau berbicara kecuali setelah menelitinya terlebih dahulu kebenarannya.
Berani dalam menyuarakanl kebenaran dimana dan kapanpun dia berada.
Tenang dan tidak tergesa-gesal terhadap sesuatu.
l Al-Qur’an adalah sekumpulan teks yang dijadikan sebagai sentral sejarah dan peradaban Islam, dan sekaligus sebagai dasar ilmu pengetahuan.
Peradabanl Islam pada dasarnya adalah kegiatan manusiawi yang banyak didialogkan dengan realitas, dan dari segi lain, peradaban itu didialogkan dengan teks (al-Qur’an).
Karena itu, teks al-Qur’an dapat dijadikan sebagai sentral peradaban,l sentral ilmu dan pegangan keagamaan.
interpretasi (tafsir) adalah salahl satu mekanisme kebudayaan yang penting dalam memproduksi ilmu pengetahuan.
Perintah Merenungkan al-Qur’an
Orang-orang yang telah kami beril al-Kitab kepadanya, mereka
membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman
kepadanya. (QS.al-Baqarah:121)
Maka apakah mereka tidakl memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci? (Q.S. Muhammad:24)
l Nabi bersabda, “Al-Qur’an adalah hidangan Allah di bumi-Nya, maka nikmatilah hidangan itu semampunya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Definisi Ilmu Tafsir
هو علم يعرف به فهم كتاب الله المنزل علي نبيه محمد (ص) وبيان معانيهl وإستخراج أحكامه و حكمه .
Ilmu yang dengannya diketahui:
maksud kitabl Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad Saw.
Makna-makna al-Qur’anl dapat dijelaskan
Hukum-hlukum dan hikmah-hikmahnya dapat diketahui
Tujuan/Manfaat Ilmu Tafsir
Mengetahui makna kata-kata dalaml al-Qur’an
Menjelaskan maksud setiap ayatl
Menyingkap hukum dan hikmahl yang dikandung al-Qur’an
Menyampaikan pembaca kepada maksud yang diinginkanl oleh Syari` (pembuat syari`at), yaitu Allah SWT, agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akherat
Ilmu-Ilmu yang Dibutuhkan dalam Penafsiran al-Qur’an (Ulum al-Qur’an)
Ilmu Mawathin al-nuzull
Ilmu Tawarikhl
Ilmu Asbabl al-nuzul
Ilmu Qira’atl
Ilmu tajwidl
Ilmu Gharib al-qur’anl
l Ilmu I’rabil qur’an
Ilmu Wujuh wa al-nazhairl
Ilmu Ma’rifat al-muhkaml wa al-mutasyabih
Ilmu Al-Nasikh wa al-Mansukhl
Ilmu Bada’I al-qur’anl
Ilmu I’jaz al-qur’an.l
Ilmu Tanasub ayat al-qur’an.l
Ilmu Aqsaml al-qur’an.
Ilmu Amtsal al-qur’an.l
Ilmu Jidal al-qur’an.l
Ilmu Adabl al-tilawah al-qur’an
Sejarah Ilmu Tafsir
Zaman Nabil
Zamanl Sahabat
Zaman Tabi`inl
Zaman Keemasan Islaml
Zaman Kemunduranl Islam
Zaman Kemajuan Islaml
Zaman Modernl
SYARAT DAN ADAB PENAFSIR AL-QUR’AN
Beraqidah shahihah, karena aqidah sangat pengaruh dalaml menafsirkan al-Qur’an.
Tidak dengan hawa nafsu semata, Karena dengan hawal nafsu seseorang akan memenangkan pendapatnya sendiri tanpa melilhat dalil yang ada. Bahkan terkadang mengalihkan suatu ayat hanya untuk memenangkan pendapat atau madzhabnya.
Mengikuti urut-urutan dalam menafsirkan al-Qur’an sepertil penafsiran dengan al-Qur’an, kemudian as-sunnah, perkataan para sahabat dan perkataan para tabi’in.
Faham bahasa arab dan perangkat-perangkatnya,l karena al-Qur’an turun dengan bahasa arab. Mujahid berkata; “Tidak boleh seorangpun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, berbicara tentang Kitabullah (al-Qur’an) jikalau tidak menguasai bahasa arab“.
memilikil pemahaman yang mendalam agar bisa mentaujih (mengarahkan) suatu makna atau mengistimbat suatu hukum sesuai dengan nusus syari’ah,
Faham denganl pokok-pokok ilmu yang ada hubungannya dengan al-Qur’an seperti ilmu nahwu (grammer), al-Isytiqoq (pecahan atau perubahan dari suatu kata ke kata yang lainnya), al-ma’ani, al-bayan, al-badi’, ilmu qiroat (macam-macam bacaan dalam al-Qur’an), aqidah shaihah, ushul fiqh, asbabunnuzul, kisah-kisah dalam islam, mengetahui nasikh wal mansukh, fiqh, hadits, dan lainnya yang dibutuhkan dalam menafsirkan.
Adab Seorang Mufassir:
Niatnya harus bagus, hanyal untuk mencari keridloan Allah semata.
Berakhlak mulia, agar ilmunyal bermanfaat dan dapat dicontoh oleh orang lain
Mengamalkan ilmunya.l
l Hati-hati dalam menukil sesuatu, tidak menulis atau berbicara kecuali setelah menelitinya terlebih dahulu kebenarannya.
Berani dalam menyuarakanl kebenaran dimana dan kapanpun dia berada.
Tenang dan tidak tergesa-gesal terhadap sesuatu.
No comments:
Post a Comment