BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Shaum
(puasa) berasal dari kata bahasa arab yaitu صام يصوم
صيامshaama-yashuumu, yang bermakna menahan atau sering juga disebut
al-imsak. Yaitu menahan diri dari segala apa yang membatalkan puasa.
Adapun
puasa dalam pengertian terminology (istilah) agama adalah menahan diri
dari makan, minum dan semua perkara yang membatalkan puasa sejak terbitnya
fajar sampai terbenamnya matahari, dengan syarat-syarat tertentu.
Dalam Islam tidak hanya dikenal dengan puasa wajib yaitu puasa
Ramadhan . namun terdapat pula puasa-puasa sunnah sepertipuasa senin kamis,
puasa syawwal, puasa arafah dan puasa nisfu Sya’ban. Pada makalah ini akan lebih lanjut dibahas
puasa nisfu Sya’ban.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang sesuai dengan latar
belakang di atas antara lain sebagai berikut :
1.
Apa pengertian dan bagaimana sejarah malam nisfu sya’ban ?
2.
Apa saja keistimewaan bulan
sya’ban ?
3.
Apa saja syarat puasa nisfu sya’ban ?
4.
Apa rukun – rukun puasa nisfu sya’ban ?
5.
Apa saja hal – hal yang
membatalkan dan mengurangi nilai puasa nisfu sya’ban ?
6.
Apa saja hal – hal yang
disunnahkan dalam berpuasa nisfu sya’ban ?
7.
Apa hikmah ibadah puasa nisfu sya’ban ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN SEJARAH MALAM NISFU SYA’BAN
Nisfu Sya’ban berasal dari kata Nisfu (bahasa Arab) yang
berarti separuh atau pertengahan, Sya’ ban adalah nama bulan ke-8 dalam
kalender Islam. Dengan demikian nisfu sya’ban berarti pertengahan bulan
Sya’ban.
Pada malam ini biasanya diisi dengan pembacaan Surat
Yaasiin tiga kali berjamaah dengan niat semoga diberi umur panjang, diberi
rizki yang banyak dan barokah, serta ditetapkan imannya. Setelah pembacaan
Surat Yaasiin biasanya diteruskan dengan shalat Awwabin atau shalat tasbih.
Setelah itu biasanya dilanjutkan dengan ceramah agama atau langsung
makan-makan.
Peringatan Nisfu Sya’ban tidak hanya dilakukan di
Indonesia saja. Al-Azhar sebagai yayasan pendidikan tertua di Mesir bahkan di
seluruh dunia selalu memperingati malam yang sangat mulia ini. Hal ini karena
diyakini pada malam tersebut Allah akan memberikan keputusan tentang nasib
seseorang selama setahun ke depan.
Keutamaan malam nisfu Sya’ban diterangkan secara jelas
dalam kitab Ihya’ Ulumuddin karangan Imam Al-Ghazali .
Perlu diketahui, orang yang pertama kali menghidupkan
shalat Alfiyah ini pada malam Nishfu Sya’ban adalah seseorang yang dikenal
dengan Babin Abul Hamroo’. Dia tinggal di Baitul Maqdis pada tahun 448 H. Dia
memiliki bacaan Qur’an yang bagus. Suatu saat di malam Nishfu Sya’ban dia
melaksanakan shalat di Masjidil Aqsho. Kemudian ketika itu ikut pula di
belakangnya seorang pria. Kemudian datang lagi tiga atau empat orang bermakmum
di belakangnya. Lalu akhirnya jama’ah yang ikut di belakangnya bertambah
banyak. Ketika datang tahun berikutnya, semakin banyak yang shalat bersamanya
pada malam Nishfu Sya’ban. Kemudian amalan yang dia lakukan tersebarlah di
Masjidil Aqsho dan di rumah-rumah kaum muslimin, sehingga shalat tersebut
seakan-akan menjadi sunnah Nabi. (Al Bida’ Al Hawliyah, 299)
B. KEISTIMEWAAN BULAN SYA’BAN
Dan di setiap pada
bulan-bulan yang lain Bulan Sya’ban juga pun mempunyai keistimewaaan-keistimewaan
tersendiri. Di antara keistimewan bulan Sya’ban yang agung adalah sebagai
berikut :
1.
Menurut Imam Nawawi pada hari nifsu Sya’ban (hari kelima belas di bulan
ini) tahun kedua Hijriah telah berlalau pertukaran kiblat umat islam,yaitu dari
Masjid Al Aqsa ke Ka’bah di Masjidil al Haram.
2.
Terjadi peperangan Bani Mustalik pada tahun kelima Hijriah,dan kemenangan
berpihak kepada Islam dan terjadinya peperangan Badar yang terakhir pada tahun
e Empat Hijriah.
3.
Bulan Sya’ban merupakan bulan di mana amalan-amalan kit adi angkat untuk
dihadapkan kepada ALLAH,Hal ini berdasarkan Hadits Riwayat An Nasa’i dan Abu
Dawut dan di Tashih oleh Ibnu Huzaimah Bin Zaid katanya: Aku berkata:Wahai
Rasulullah aku tidak melihat Tuan berpuasa pada satu bulan dari beberapa bulan
seperti puasa Tuan dari bulan Sya’aban lalau Beliau Bersabda:Itu adalah bulan
yang dilupakan oleh manusia antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan Sya’ban itu
bulan amal-amalan kita di angkat di hadapkan kepada TUHAN SEMETA ALAM. Oleh
karena itu aku senang jika amalku di angkat sedang aku berpuasa.
4.
Bulan membaca Al Qur’an,Di Riwayatkan dari Annas ra katanya:Adalah
orang-orang muslimapabila masuk bulan Sya’ban mereka membuka Mushaf-Mushaf Al
Qur’an dan membacanya,juga mengeluarkan zakat dari harta mereka untuk memberi
kekuatan kepada orang-orang yang lemah dan orang-orang miskin untuk melakukan
puasa Ramadhan. Berkata Salamah Bin Suhail:Telah di katakan bahwa bulan Sya’ban
itu merupakan bulanya para Qurra(pembaca Al Qur’an). Dan adalah Habib Bin Abi
Tsabit apabila masuk bulan Sya’ban dia berkata”Inilah bulanya para Qurra”,Dan
‘Amr Bin Qais Al Mula’i apabila masuk bulan Sya’ban dia menutup tokonya dan
meluangkan wktu khusus membaca Al Qur’an.
5.
Bulanya Rasulullas Saw Hal ini berdasarkan sabdanya yang berbunyo:Bulan
Rajab itu adalah bulan ALLAH,Bulan Sya’ban adalah milik ku dan bulan Ramadhan
adalah bulann ummatku. Rasulullah Saw pada tiap malam tanggal 15 Sya’ban selalu
melakukan shalat dengan shalat yang lama untuk menunaikan kewajiban bersyukur
kepada ALLAH SWT, Sehingga Al Hafidh Al Baihaqi dalam kitab Mus-dadnya
meriwayatkan hadits dari Sayyidah’Aisyah ra,katanya:Rasulullah Saw pada suatu
malam bangun lalau melakukan shalat Beliau memperlama sujud sehingga aku
mengira Beliau telah wafat setelah melihat yang demikian itu aku bangun
sehingga menggerakkan ibu jari Beliau dan ibu jari Beliau bergerak.
6.
Pada setiap malam Nifsu Sya’ban Rasulullah Saw selelu mendo’akan ummat
Beliau.baik yang masih hidup ataupun yang telah tiada.Dalam hal ini Sayyidah ra
menceritakan sebagai berikut:”sesungguhnya Rasulullah Saw keluar pada malam ini
(malam nisfu Sya’ban)dan aku mendapatkan Beliau dalam keadaan meminta ampunan
bagi orang-orang laki-laki dan perempuan dan para Syuhada”. Banyak
hadits-hadits yang di riwayatkan oleh Imam Ahmad Bin Hambal dalam kitab Musnad
Beliau,Imam At Tirmidzi,At Thabrani,Ibnu Hibban,Ibnu Majah Al Baihaqi dan An
Nasa’i yang menetapkan bahwa Rasulullah Saw adalah memuliakan malam Nisfu
Sya’ban dengan memperbanyak shalat do’a dan istighfar. Jadi bukan perbuatan
Bid’ah dan bukan perbuatan yang aneh jika Malam Nisfu Sya’ban di jadikan malam
banyak unuk berdzikir ,berdo’a beristighfar dan melakukan shalat bagi kaum
muslimin.
7.
Bulan turunya ALLAH ke bumi Rasulullah bersabda:”Jika terjadi Malam Nisfu
Sya’ban maka shalatlah kamu sekalian pada malam harinya dan puasalah kamu
sekalian pada siang harinya,karena seseungguhnya ALLAH yang Maha Suci lagi Maha
Tinggiturun pada malam tersebut mulai terbenam matahari dan berFirman:”Apakah
tidak ada hambaKU yang meminta apunan sehingga AKU apuni,apakah tidak ada
HAMBAku yang meminta rizqi sehingga AKU memberinya rizqi.apakah tidak ada
hambaKU yang terkena Bala;sehingga akau dapat menyelamatkanya apakah tidak
demikian ,apakah tidak demikian hingga terbit fajar”. Dan juga Imam Ghazali
mengisahkan malam Nisfu Sya’ban sebagai malam yang penuh dengan
syafaat(pertolongan).dan menurut Imam Ghazali pada malam ke-13 Bulan Sya’ban
ALLAH SWT memberikan sepertiga syafaatnya kepada hambaNYA,sedangkan pada malam
ke-14 seluruh syafaat it di berikan secara penuh,dengan demikian pada malam
ke-15 ummat islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan
amalnya selama setahun,karena pada malam ke-15 bulan Sya’ban inilah catatn
perbuatan manusia penghuni bumi akan di naikkan ke hadapan Allah swt.
C. SYARAT PUASA NISFU SYA’BAN
1.
Syarat Wajib Puasa
a. Beragama Islam
b. Baligh
(telah mencapai umur dewasa)
c. Berakal
d. Mumayyiz
e. Berupaya untuk
mengerjakannya.
f. Sehat
g. Tidak musafir
2. Syarat Sah Puasa
a. Beragama Islam
b. Berakal
c. Tidak dalam haid, nifas
dan wiladah (melahirkan anak) bagi kaum wanita
d. Hari yang sah berpuasa.
D. RUKUN-RUKUN PUASA NISFU SYA’BAN
- Niat mengerjakan puasa nisfu Sya’ban yaitu :
NAWAITU SHAUMA SYAHRI SYA’BAANA SUNNATAN LILLAAHI TA’ALAA (Aku niat puasa bulan sya’ban sunnah karen a ALLAH ta’alaa)
- Meninggalkan sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sehingga masuk matahari.
E. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN DAN MENGURANGI NILAI PUASA
Beberapa hal yang membatalkan puasa Nisfu Sya’ban antara
lain:
1.
Makan
dan Minum
2.
Hubungan
seksual
3.
Muntah
dengan sengaja
4. Keluar darah haidh dan nifas sebagai konsekwensi dari syarat syahnya puasa.
5. Gila saat sedang puasa
Sedangkan hal yang mengurangi nilai puasa Nisfu Sya’ban adalah mengerjakan hal-hal yang memang dibenci oleh Allah swt, seperti
bertengkar berkata jorok, berperilaku curang, atau berbuat sesuatu yang tidak
ada manfaatnya dan semacamnya.
Intinya, bila seluruh panca indera dan anggota badannya tidak ikut dipuasakan
terhadap hal-hal yang memang dibenci bahkan dilarang oleh allah swt maka dapat
mengurangi bahkan menghilangkan bobot puasanya, sehingga dia termasuk orang
yang merugi.
F. HAL-HAL YANG DISUNNAHKAN DALAM BERPUASA NISFU SYA’BAN
Disunnahkan bagi orang yang berpuasa itu beberapa hal,
yaitu:
- Bersegera untuk berbuka setelah nyata-nyata matahari terbenam. Dan berbuka itu dilakukan sebelum shalat. Dan disunnahkan berbuka itu dengan kurma basah, atau kurma kering, atau manisan atau air. Hendaknya yang dibuat berbuka itu ganjil, yaitu tiga atau lebih.
- Berdo’a setelah berbuka dengan do’a yang telah diajarkan oleh Nabi SAW.
- Makan sahur dengan sesuatu makanan walaupun sedikit. Meskipun hanya seteguk air. Seperti sabda Nabi SAW yang menjelaskan tentang makan sahur itu adalah berkah.
- Mencegah lisan dari omongan yang tidak berfaidah. Sedangkan mencegah lisan dari hal yang haram seperti menggunjing (ghibah) dan adu domba, maka hal itu adalah wajib setiap saat, dan hal itu lebih dikukuhkan pada bulan Ramadhan.
- Memperbanyak sedekah dan berbuat baik kepada sanak saudara, kaum fakir dan miskin.
- Menyibukkan diri dalam menunutut ilmu, membaca Al-Qur’an, berzikir, membaca shalawat atas Nabi SAW. Bilamana ada kesempatan untuknya baik siang hari maupun malamnya.
G.
HIKMAH IBADAH
PUASA NISFU SYA’BAN
Adapun Faedah atau hikmah ibadah puasa Sya’ban
ialah sebagai berikut:
1. Sebagai latihan
untuk puasa Ramadhan,bulan sya’ban merupakan bulan yang di apit oleh bulan
Rajab (bulan haram) dan bulan Ramadhan.pada kedua bulan tersenut manusia sibuk sehingga
melupakan bulan Sya’ban .jadi puasa pada bulan Sya’ban ini adalah adalah
latihan untuk melakukan puasa pada bulan Ramadhan,agar dengan puasa bulan
Sya’ban ummat menjadi terbiasamenunaikan puasa Ramadhan sehingga mereka mampu
merasakan keni’matan dari puasa Ramadhan tersebut,kemudian mereka dapat
memasuki puasa ramadhan dengan kekuatan dan kesegaran jiwa dan bukan dengan
kesulitan dan paksaan,jadi puasa Sya’ban itu adalah pendahuluan bagi puasa
Ramadhan.
2.
Karena sebagai bulan amal dan bulan Rasulullah Saw otomatis pahala yang
didapat seorang mu’min akan bertambah banyak.
3.
Puasa akan membuat kita sehat dan inilah yang di maksud dari hadits yang
berbunyi:”berpuasalah kalian maka kalian akan sehat (HR Thabrani).
4.
Ikut menangguhkan kemenangan ummat Islam atas Yahudi karena perpindahan
Kiblat terjdi pada bulan Sya’ban maka oranag yang berpuasa pada bulan ini
berarti ikut serta menangguhkan kemenangan ummat Islam akan Yahudi.
BAB III
PENUTUP
Nisfu Sya’ban berasal dari
kata Nisfu (bahasa Arab) yang berarti separuh atau pertengahan, Sya’ ban adalah
nama bulan ke-8 dalam kalender Islam. Dengan demikian nisfu sya’ban berarti
pertengahan bulan Sya’ban. Orang pertama yang menghidupkan shalat Alfiyah ini
pada malam Nishfu Sya’ban adalah seseorang yang dikenal dengan Babin Abul
Hamroo’. Dia tinggal di Baitul Maqdis pada tahun 448 H. Dia memiliki bacaan
Qur’an yang bagus. Suatu saat di malam Nishfu Sya’ban dia melaksanakan shalat
di Masjidil Aqsho. Kemudian ketika itu ikut pula di belakangnya seorang pria.
Kemudian datang lagi tiga atau empat orang bermakmum di belakangnya. Lalu
akhirnya jama’ah yang ikut di belakangnya bertambah banyak. Ketika datang tahun
berikutnya, semakin banyak yang shalat bersamanya pada malam Nishfu Sya’ban.
Kemudian amalan yang dia lakukan tersebarlah di Masjidil Aqsho dan di
rumah-rumah kaum muslimin, sehingga shalat tersebut seakan-akan menjadi sunnah
Nabi.
Di antara keistimewan
bulan Sya’ban yang agung adalah sebagai berikut :
1. Menurut Imam Nawawi pada
hari nisfu Sya’ban (hari kelima belas di bulan ini) tahun kedua Hijriah telah
berlalau pertukaran kiblat umat islam,yaitu dari Masjid Al Aqsa ke Ka’bah di
Masjidil al Haram.
2. Terjadi peperangan Bani
Mustalik pada tahun kelima Hijriah,dan kemenangan berpihak kepada Islam dan
terjadinya peperangan Badar yang terakhir pada tahun ke Empat Hijriah.
Untuk syarat, rukun dan hal-hal yang membatalkan puasa nisfu Sya’ban, sama
saja dengan puasa sunnah lainnya. Niat mengerjakan puasa nisfu Sya’ban yaitu : NAWAITU SHAUMA SYAHRI SYA’BAANA SUNNATAN LILLAAHI TA’ALAA
(Aku niat puasa bulan sya’ban sunnah karen a ALLAH ta’alaa)
Adapun Faedah atau hikmah ibadah puasa Sya’ban ialah sebagai berikut:
1. Sebagai latihan untuk
puasa Ramadhan.
2. Karena sebagai bulan amal
dan bulan Rasulullah Saw otomatis pahala yang didapat seorang mu’min akan
bertambah banyak.
3. Puasa akan membuat kita
sehat dan inilah yang di maksud dari hadits yang berbunyi:”berpuasalah kalian
maka kalian akan sehat (HR Thabrani).
4. Ikut menangguhkan
kemenangan ummat Islam atas Yahudi karena perpindahan Kiblat terjdi pada bulan
Sya’ban maka oranag yang berpuasa pada bulan ini berarti ikut serta
menangguhkan kemenangan ummat Islam akan Yahudi.
DAFTAR PUSTAKA
Buku puasa lahir dan batin
oleh Malaki Tabrizi
Fiqih Empat Madzhab
(bagian ibadah) oleh Drs. H. Moh. Zuhri, Dipil. Tafl dkk.
http://bocahsastra.wordpress.com/2012/06/30/pengertian-dan-sejarah-malam-nisfu-syaban/
Kuliah fiqh ibadah oleh
Syakir Jamaluddin, MA.
Terjemah ihya’ ulumiddin(
jilid II) oleh imam ghazali
No comments:
Post a Comment