Tuesday, June 7, 2016

Ruang lingkup Pengajaran Tarikh 30 Maret 2010




Posted by sunhadifaizan in Agama.
trackback
Tujuan mengajarkan Tarikhul Islam atau yang lebih dikenal dengan Sirah Nabawiyah bukan sekedar untuk mengetahui peristiwa-peristiwa sejarah yang mengungkapkan kisah-kisah atau kasus yang menarik saja, karena itu tidak sepantutnya kita menganggap bahwa pengajaran Sirah Nabawiyah termasuk kajian sejarah pada umumnya. Diantara tujuan mendalami Sirah Nabawiyah dan mengajarkannya adalah agar setiap muslim memperoleh gambaran tentang hakekat Islam secara paripurna, yang tercermin dalam kehidupan nabi SAW, sesudah ia memahami secara konsepsional sebagai prinsip, kaidah dan hukum. Sirah nabawiyah hanya merupakan upaya aplikatif yang bertujuan memperjelas hakikat Islam secara utuh dalam keteladanannya yang tertinggi, Nabi Muhammad SAW. Bila kita rinci, maka aspek sikap yang harus dimiliki oleh seorang siswa ketika mempelajari Tarikh adalah sebagai berikut : 1. Memahami pribadi Rasulullah SAW melalui celah-celah lehidupan dan kondisi-kondisi yang pernah dihadapi beliau, untuk menegaskan bahwa Rasululloh SAW hanya manusia biasa seperti khalayak, akan tetapi bimbingan dan wahyu Allah telah menjadikan beliau sebagai sosok teladan yang harus diikuti oleh manusia. 2. Agar manusia mendapatkan gambaran tentang figur ideal menyangkut seluruh aspek kehidupan yang utama untuk dijadikan pegangan dan pedoman contoh perilaku hidup mulia. 3. Agar manusia mendapatkan sesuatu yang dapat membantunya di dalam memahami Al Quran dan bersemangat memperoleh tujuan-tujuan hidupnya di bawah naungan Al Quran melalui keteladanan Rasulullah SAW dalam pengamalan Al Quran. 4. Melalui Sirah atau Tarikh seorang muslim dapat mengumpulkan sekian tsaqafah ( wawasan ) dan pengetahuan Islam yang bena, baik menyangkut akidah, hukum maupun akhlaq. 5. Agar setiap pendidik menemukan sosok figur hidup dalam mengimplementasikan pola-pola pembinaan umat dan dakwah. Adalah Rasulullah SAW seorang da’i, pemberi nasehat dan pendidik yang baik, yang tidak segan-segan mencari solusi dan cara-cara baru ( tentunya dengan bimbingan wahyu ) dalam menyelesaikan problematika umat dan upaya mengentaskan kejahiliyahan mereka tentang Islam.

No comments:

Post a Comment