BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Dalam makalah ini akan membahas bagaimana
perbedaan antara media pembelajaran, media pendidikan serta media massa dalam
pembelajaran Bahasa Inggris.
Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode
mengajar dan medis pendidikan sebagai alat bantú mengajar. Sedangkan penilaian
adalah untuk mengukur atau menentukan taraf tercapai tidaknya tujuan
pengajaran. Kedudukan media pendidikan sebagi alat bantú mengajar ada dalam
komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh
guru.
Di sini juga akan dibahas penggunaan media pembelajaran. Seperti yang kita
ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya. Untuk proses belajar mengajar
yang baik kita harus menggunakan media pembelajaran yang tepat. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada uraian dalam makalah ini.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Media
Pembelajaran?
2. Apa perbedaaan Media Pembelajaran
dengan Media Pendidikan dan Media Massa?
C.
TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian
media pembelajaran
2. Mengetahui perbedaaan
media pembelajaran dengan media pendidikan dan media massa
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Kata media berasal dari
bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”,
atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara () atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Menurut Gerlach dan Ely
(1971), media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Sehingga guru, buku teks dan lingkungan
sekolah marupakan media.
Fleming (1987: 234)
menyatakan media berfungsi untuk mengatur hubungan yang efektif antara dua
pihak yaitu siswa dan isi pelajaran.
Hainich dan kawan-kawan
(1982) mengemukakan istilah media sebagai perantara yang mengantar informasi
antara sumber dan penerima.
Kesimpulannya, media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima. Sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
1.
Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah
media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran menurut Gagne dan Briggs (1975) media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera,
video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan
computer.
2.
Media Pendidikan
Adapun pengertian media
pendidikan itu antara lain:
a.
Media pendidikan memiliki pengertian fisik (hardware) atau perangkat keras,
yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panea
indera.
b.
Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik (software) atau perangkat
lunak, yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan
isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
c.
Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
d.
Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di
dalam maupun di luar kelas.
e.
Media pendidikan dapat digunakan secara missal (radio, TV), kelompok besar
dan kecil (film, slide, video, OHP), atau perorangan (modul, computer, radio,
tape,/kaset, video recorder).
Jadi kesimpulannya, media
pendidikan adalah perantara yang membawa informasi atau pesan-pesan sebagai
sumber belajar, baik berupa software dan hardware. Contoh media pendidikan
adalah gambar, foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster,
radio dan lain-lain.
3.
Media Massa
Media massa berasal dari
dua kata, yaitu media dan massa. Media adalah alat atau perantara, sedangkan
massa adalah orang banyak dan masyarakat umum. Jadi dapat disimpulkan bahwa
media massa adalah suatu perantara untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat
atau orang banyak. Pesannya itu mengandung informasi-informasi yang diperlukan
masyarakat, baik mengenai politik, sosial, ekonomi, maupun budaya. Sehingga
dengan adanya media massa masyarakat mendapat pengetahuan tentang negaranya.
Contoh dari media massa adalah surat kabar dan Koran.
B.
MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN
Salah satu alasan penggunaan
media pembelajaran adalah terkait dengan manfaat media pembelajaran bagi
keberhasilan belajar mengajar di kelas. Salah satu aspek yang menentukan
keberhasilan dalam belajar mengajar adalah pemilihan media pembelajaran yang
tepat.
Menurut Hamalik (1986),
media pembelajaran yang tepat dapat membangkitkan motivasi, keinginan minat,
dan rangsangan kepada siswa. Sehingga dapat membantu pemahaman, menyajikan data
dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan
informasi.
Adapun mengapa media
pembelajaran yang tepat dapat membawa keberhasilan belajar dan mengajar di
kelas, menurut Levie dan Lentz (1982), itu karena media pembelajaran khususnya
media visual memiliki empat fungsi yaitu:
1.
Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.
2.
Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
3.
Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.
4.
Fungsi compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang lemah dan
lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
secara verbal.
Alasan mengapa media
pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa yaitu:
1.
Berkenaan dengan menfaat media pengajaran itu sendiri, antara lain:
a. Pengajaran lebih menarik
perhatian siswa, sehingga menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran lebih
jelas maknanya, sehingga dapat menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.
c. Metode pengajaran akan
bervariasi
d. Siswa dapat lebih banyak
melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan
dan lain-lain.
2.
Sesuai dengan taraf berpikir siswa. Dimulai dari taraf berfikir konkret
menuju abstrak, dimulai dari yang sederhana menuju berfikir yang kompleks.
Sebab dengan adanya media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan,
dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Itulah beberapa alasan mengapa
media pembelajaran dapat mempertinggi keberhasilan dalam proses belajar
mengajar.
C.
PERBEDAAN MEDIA DUA DIMENSI DENGAN TIGA DIMENSI
1.
Media Dua Dimensi
Media dua dimensi sering
disebut media grafis. Media dua dimensi adalah media yang memiliki ukuran panjang
dan lebar. Grafis sebagai media pengajaran dapat mengkombinasikan fakta-fakta,
gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara ungkapan atau
grafik. Kata-kata dan angka-angka dipergunakan sebagai judul dan penjelasan
kepada grafik, bagan, diagram, poster, kartun dan komik. Sedangkan sketsa,
lambing bahkan foto digunakan untuk mengartikan fakta, pengertian dan gagasan
yang pada hakikatnya sebagai penyajian grafis. Contoh media dua dimensi C media
grafis, yaitu:
a.
Bagan yaitu kombinasi antara media grafis dan gambar foto yang dirancang
untuk memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta pokok atas
gagasan. Fungsi bagan adalah untuk menunjukkan hubungan, perbandingan, jumlah
relative, perkembangan, proses, klasifikasi dan organisasi.
b.
Diagram yaitu suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan
hubungan timbal-balik terutama dengan garis-garis.
c.
Grafik yaitu penyajian data berangka. Grafik merupakan keterpaduan yang
lebih menarik dengan sejumlah tabulasi data yang tersusun dengan baik. Tujuan
dalam grafik adalah memperlihatkan perbandingan, informasi kualitatif dengan
cepat serta sederhana. Beberapa macam grafik diantaranya yaitu grafik garis,
batang, lingkaran, atau piring dan grafik.
d.
Poster yaitu kombinasi visual dari rancangan yang kuat dengan makna dan
pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup
lama menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya. Poster berguna untuk
motivasi, peringatan dan pengalaman yang kreatif.
e.
Kartu yaitu penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang,
gagasan, atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat.
f.
Komik yaitu suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan
suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang
untuk memberi hiburan kepada para pembaca.
2.
Media Tiga Dimensi
Yaitu media yang mempunyai
panjang, lebar dan isi. Media tiga dimensi yang sering dipakai adalah model dan
boneka. Model adalah tiruan 3 dimensional dari beberapa objek nyata yang
terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang,
terlalu ruwet untuk dibawa ke kelas, dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya.
a. Jenis model dan
penggunaannya
1) Model padat (solid model),
yaitu memperlihatkan bagian permukaan luar dari pada objek dan sering kali
membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari bentuk,
warna dan susunannya. Contoh model padat yaitu boneka, bendera, bola, anatomi
manusia. Guna model padat untuk membantu dan melayani para siswa sebagai
informasi berbagai pengetahuan agar siswa lebih paham dalam pelajaran.
2) Model penanpang (cuteway
model), yaitu memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak, apabila
bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Model
ini berguna untuk mata pelajaran biologi, karena berfungsi untuk mengganti
objek sesungguhnya.
3) Model kerja (working
model), yaitu tiruan dari objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek
asli. Gunanya untuk memperjelas dalam pemberian materi kepada siswa.
4) Mock-ups, yaitu
penyederhanaan susunan bagian pokok dan suatu proses atau sistem yang lebih
ruwet. Guru menggunakan mock-up untuk memperlihatkan bentuk berbagai objek
nyata seperti kondensator-kondensator, lampu-lampu tabung,serta pengeras suara,
lambing-lambang yang berbeda dengan apa yang tertera di dalam diagram.
5) Diorama, yaitu sebuah
pemandangan 3 dimensi mini bertujuan menggambarkan pemandangan sebenarnya.
b. Jenis boneka dan
penggunaannya
Contohnya boneka tangan,
dan wayang yang dapat digunakan agar siswa menjadi lebih tertarik untuk
belajar.
D.
BERBAGAI BENTUK
MEDIA AUDIO VISUAL
Media audio visual terdiri dari dua kata yaitu
audio dan visual. Audio artinya pendengaran
atau dapat didengar, sedangkan visual yaitu yang Nampak oleh mata atau yang
kelihatan. Jadi
media audio visual adalah media yang dapat didengar dan dapat pula dilihat oleh
panca indera kita. Contoh media audio visual yaitu televisi dan computer.
Kelebihan media
Audio Visual, yaitu:
1. Pada televisi; televisi
bersifat langsung, dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas, seperti
orang, tempat, dan peristiwa, melalui penyiaran langsung/rekaman.
2. Menghemat waktu guru dan
siswa.
3. Televisi bersifat langsung
dan nyata, sehingga siswa dapat dengan jelas melihat program apa yang
ditayangkan dan dapat memaksimalkan fungsi inderanya yaitu mata dan telinga.
4. Lebih menarik minat siswa
5. Pelajaran lebih bervariasi
dan berkesan
6.
Jangkauannya luas
Kelemahan media
audio visual adalah:
1. Keanekaragaman siaran di
TV menyulitkan guru untuk memilih siaran mana yang baik dan sesuai dengan
pelajaran.
2. Alat dan dana yang tidak
memungkinkan.
3. Menyita waktu guru, karena
harus menjelaskan lagi setiap peristiwa yang ada.
4. Tidak setiap guru mampu
menjelaskan peristiwa yang ada secara gambling.
E.
KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PELAJARAN
Faktor yang harus
dipertimbangkan dalam pemilihan media pendidikan adalah sebagai berikut
- Relevansi pengadaan media
pendidikan edukatif
- Kelayakan pengadaan media
pendidikan edukatif
- Kemudahan pengadaan media
pendidikan edukatif
Harus disadari bahwa
setiap media memiliki kelemahan dan kelebihan. Pengetahuan tentang keunggulan
dan keterbatasan media menjadi penting bagi gurudapat memperkecil kelemahan
atas media yang dipilih oleh guru sekaligus dapat langsung memilih berdasarkan
kriteria yang dikehendaki.Kriteria pemilihan media pembelajaran yaitu:
1. Sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah
ditetapkan baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor.
2. Keterpaduan
(validitas).Media harus tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya
fakta, konsep, prinsip atau generalisasi.
3. Media harus praktis, luwes
dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber daya lainnya untuk
memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal dan memakan waktu yang
lama bukanlah jaminan. Sebagai media yang terbaik. Sehingga guru dapat memilih
media yang ada, mudah diperoleh dan mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang
dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang
ada di lingkungan sekitarnya, dan mudah dibawa dan dipindahkan ke mana-mana.
4. Media harus dapat
digunakan guru dengan baik dan terampil. Apapun medianya, guru harus mampu
menggunakan dalam proses pembelajaran. Komputer, proyektor transparansi (OHP),
proyektor slide, dan film, dan peralatan canggih lainnya tidak akan berarti
apa-apa jika guru belum dapat menggunakannya dalam proses belajar mengajar di
kelas.
5. Mutu teknis. Pengembangan
visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.
Misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang
ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang
berupa latar belakang.
6. Media yang digunakan harus
sesuai dengan taraf berfikir siswa. Media yang digunakan harus dapat menunjang
dan membantu pemahaman siswa terhadap pelajaran tersebut sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
BAB III
PENUTUP
Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses
pembelajaran. Media dua dimensi dan tiga dimensi masing-masing berbeda dan
mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri. Media pembelajaran yang diuraikan
diatas mampu diaplikasikan dalam pengajaran bahasa Inggris. Hal ini akan lebih
mempermudah bagi guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Seperti
yang kita ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya. Untuk proses belajar
mengajar yang baik kita harus menggunakan media pembelajaran yang tepat. Oleh
karena itu guru harus dapat memilih media yang sesuai dengan bahan pembelajaran
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Danim, Sudarbuan. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
S. Sadiman, Arief, dkk. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Pers
Harjanto. 2002.
Perencanaan pengajaran. Rineka cipta
No comments:
Post a Comment