Thursday, June 9, 2016

Penggunaan Media Sumber Belajar Dalam Proses Belajar Mengajar






MAKALAH
Penggunaan Media Sumber Belajar Dalam Proses Belajar Mengajar
Dosen Pembimbing :  Dr.  Hilmi  H. Tarsyidi,  M. Pd.

Kelompok        :  VI

1.    Sanah
2.    Tilae Purnamawatie
3.    Halia  Susanti
4.    Siti  Qomariyah
5.    Fatimah
6.    Dina Aprilianti
7.    Mastiqomah


Lokal                :  B2
Semester          : VI  (Enam)
Mata Kuliah    :  Strategi Belajar dan Mengajar 

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
KUALA KAPUAS
2014


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Penggunaan Media Sumber Belajar dalam Proses Belajar Mengajar, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam tak lupa pula penulis berikan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw. Beserta keluarga, sahabat, kerabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
  Pembuatan makalah ini tentunya bertujuan untuk menambah wawasan para mahasiswa (i) STAI Kuala Kapuas, serta melengkapi tugas mata kuliah Strategi Belajar dan Mengajar yang dibimbing oleh Bapak Dr. Hilmi  H. Tarsyidi, M.Pd.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, dari segi cara penulisan maupun penyusunannya. Untuk itu, penulis mohon maaf sebesar-besarnya. Dan penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar pada pembuatan makalah selanjutnya penulis bisa melakukannya dengan lebih baik lagi.
Wassalamualaikum Wr. Wb.


Kuala Kapuas,    Maret  2014
                    

                     Penyusun


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL  .........................................................................................................       i
KATA PENGANTAR  ...........................................................................................................      ii
DAFTAR ISI  .........................................................................................................................     iii
BAB   I      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ...............................................................................................      1

BAB   II    PEMBAHASAN
A.      Pengertian Media ..........................................................................................      2
B.       Media sebagai Alat Bantu .............................................................................      2
C.       Media sebagai Sumber Belajar ......................................................................      3
D.      Macam-Macam Media ...................................................................................      3
E.       Prinsip-Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media ........................................      5
F.        Dasar-Dasar Pertimbangan Pemilihan Penggunaan Media ...........................      5
G.      Pengembangan dan Pemanfaatan Media ......................................................      7

BAB   III   PENUTUP............................................................................................................      9  

DAFTAR PUSTAKA  ............................................................................................................    10

 

BAB  I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Pendidikan  merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan,  melainkan juga dari kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses dan mobilitas sosial dalam masyarakat baik secara horizontal maupun vertikal.
Dalam dunia pendidikan banyak hal-hal ataupun faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan yang mana kesemua faktor itu mempunyai peranan dan fungsi masing-masing. Salah satu faktor yang mempengaruhi atau faktor pendukung dalam dunia pendidikan adalah media pendidikan.
Khususnya diindonesia di daerah pedalaman masih banyak sekali sekolahan-sekolahan yang belum memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai sehingga dalam proses belajar mengajar  mereka mengalami berbagai macam kendala. Sedangkan sekolah-sekolah yang sudah majupun terkadang masih ada yang belum memadai juga, kalaupun ada yang sudah memadai terkadang pemanfaatannya yang belum maksimal.
Dalam batas-batas tertentu manusia dapat belajar dengan sendiri dan mandiri tanpa bantuan orang lain, namun dalam batas-batas tertentu pula manusia dalam belajar memerlukan bantuan pihak lain. Hadirnya orang lain dalam pembelajaran dimaksudkan agar belajar menjadi lebih mudah, efektif, efisien dan mengarah pada tujuan, upaya inilah yang dimaksud dengan pembelajaran. Hakekatnya pembelajaran secara umum sebagai upaya yang tujuannya adalah membantu orang belajar. Peristiwa pembelajaran terjadi apabila peserta didik secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar yang diatur oleh guru. Dalam interaksi pembelajaran , setiap peserta didik diperlakukan sebagai manusia yang bermartabat, yang minat dan potensinya perlu diwujudkan secara optimal.
Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau hasil belajar. Salah satunya yang terkait dengan sumber belajar. Banyak berbagai sumber yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Maka dari itu kami memutuskan untuk membuat makalah ini dengan judul Penggunaan Media Sumber Belajar dalam Proses  Belajar Mengajar guna menambah khazanah pengetahuan dan wawasan yang dapat berguna kedepannya.
BAB  II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN MEDIA
Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang secara harfiyah yang berarti “tengah, perantara, atau pengantar”. Dalam bahasa arab media adalah perantara, “wasaail”  atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Menurut Santoso S. Hamidjojo media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang menyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima. Sedangkan Assosiasi Teknologi dan Komunikasi (AECT) di Amerika memberi batasan yaitu: Media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/ informasi.
Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran

B.     MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
Yang dimaksud alat bantu disini adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan / pengajaran. Alat bantu ini berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses pengajaran. Alat bantu ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera.
Sebagai alat Bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.
Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat Bantu dalam proses belajar mengajar. Dan gurulah yang mempergunakannnya untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran.
C.    MEDIA SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan  tujuan yang hendak dicapai. Biasanya  guru hanya menetapkan buku teks sebagai sumber belajar, namun dalam perkembangannya, maka sumber belajar tidak hanya buku saja, tetapi guru sebaiknya memanfaatkan sumber lain selain buku wajib, misalnya, film, majalah, laboratorium, perpustakaan dan lain sebagainya.
Udin Saripudin dan Winataputra mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku atau perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Karena itu, sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.
Media pendidikan sebagai sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik. Aneka bentuk dan jenis media pendidikan yang dipergunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik. Dalam menerangkan suatu benda guru dapat membawa bendanya secara langsung ke hadapan anak didik di kelas. Dengan menghadirkan bendanya seiring dengan penjelasan mengenai benda itu, maka benda itu dijadikan sebagai sumber belajar.
Dewasa ini, perangkat teknologi sudah ada dimana-mana. Pertumbuhan dan perkembangannya hampir-hampir tak terkendali,. Di sekolah-sekolah, khususnya di kota-kota besar, teknologi dalam berbagai bentuk dan jenisnya sudah dipergunakan untuk mencapai tujuan. Ternyata teknologi, tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai sumber belajar dalam proses belajar mengajar. Guru yang pandai menggunakan media adalah guru yang bisa memanipulasi media sebagai sumber belajar dan sebagai penyalur informasi dari bahan yang disampaikan kepada anak didik dalam proses belajar mengajar.

D.    MACAM-MACAM MEDIA
Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang paling sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi oleh pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang oleh para ahlinya. Macam-macam  Media yang digunakan sebagai sumber belajar yaitu:
1.      Dilihat Dari Jenisnya, Media Dibagi ke Dalam :
a.    Media auditif. Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, Seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
b.   Media visual. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun.
c.    Media Audiovisual. Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsure suara dan unsure gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi ke dalam :
Ø Audiovisual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara, film rangkai suara, dan cetak suara.
Ø Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette.
Pembagian lain dari media ini adalah :
Ø Audiovisual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti film video-cassette.
Ø Audiovisual tidak murni, yaitu yang unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slides proyektor dan unsur suaaranya bersumber dari tape recorder.

2.      Dilihat dari Daya Liputnya, Media Dibagi Dalam :
a.    Media dengan Gaya Liput Luas dan Serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh: radio dan televisi.
b.   Media dengan Gaya Liput yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat. Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus. Contoh : film, sound slice, film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
c.    Media untuk Pengajaran Individual. Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri, termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.

3.      Dilihat dari Bahan Pembuatannya, Media Dibagi Dalam :
a.    Media Sederhana yaitu media yang mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, serta penggunaannya tidak sulit.
b.   Media Kompleks yaitu media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya dan penggunaannya memerlukan keterampilah yang memadai.


E.     PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA
Sseorang guru diharapkan dapat mentukan media pilihannya sesuai dengan kebutuhan pada suatu kali pertemuan, jangan sampai penggunaan media menjadi penghalang proses belajar mengajar yang akan guru lakukan di kelas. Ketika suatu media akan dipilih dan dipergunaka, ketika itulah beberapa prinsip perlu diperhatikan dan dipertimbangkan para guru. Drs. Sudurman N. mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pengajaran sebagai berikut:
1.      Tujuan Pemilihan
Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Pemilihan media untuk pembelajaran (siswa belajar), untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar untuk hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih spesifik lagi, untuk pengajaran kelompok atau pengajaran individual. Tujuan pemilihan ini berkaitan dengan kemampuan berbagai media.
2.      Karakteristik Media Pengajaran
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran.
3.      Alternatif Pilihan
Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternative pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya satu, maka guru tidak bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya.
Sedangkan menurut Dr. Nana Sudjana (1991:104) tentang prinsip-prinsip penggunaan media agar mencapai hasil yang baik yaitu:
1.      Menentukan jenis media dengan tepat,
2.      Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat,
3.      Menyajikan media dengan tepat,
4.      Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.

F.     DASAR-DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN PENGGUNAAN MEDIA
1.      Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Media Pengajaran
a.      Objektivitas, artinya guru tidak boleh memilih suatu media pengajaran atas dasar kesenangan pribadi. Apabila secara objektif, berdasarkan hasil penelitian atau percobaan, suatu media pengajaran menunjukkan keefektifan dan efesiensi yang tinggi, maka guru jangan merasa bosan menggunakannya.
b.      Program Pengajaran, yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya, maupun kedalamannya.
c.       Sasaran Program, yang dimaksud adalah anak didik yang akan menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran.
d.      Situasi dan Kondisi, yang dimaksud adalah:
Ø  Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya.
Ø  Situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi dan kegairahan.
e.       Kualitas Teknik, media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat atau belum.
f.        Kefektifan dan Efesiensi Penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efesiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal sehingga menimbulkan perubahan tingkah lakunya. Sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan menggunaakan media tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin.

2.      Kriteria Pemilihan Media Pengajaran
Dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a.       Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
b.      Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
c.       Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.
d.      Keterampilan guru dalam menggunakannya, apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran.
e.       Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
f.       Sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalam media tersebut dapat dipahami oleh siswa.

G.    PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA
Media pengajaran adalah suatu alat Bantu yang tidak bernyawa. Alat ini bersifat netral. Peranannya akan terlihat jika guru pandai memanfaatkannya dalam belajar mengajar. Sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, media mempunyai beberapa fungsi. Nana Sudjana (1991) merumuskan fungsi media pengajaran menjadi enam kategori, sebagai berikut:
1.      Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat Bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2.      Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan siatuasi mengajar.
3.      Media pengajaran dalam pengajaran, penggunaanya integral (tidak terpisahkan) dengan tujuan dari isi pelajaran.
4.      Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan melainkan proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
5.      Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
6.      Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.

Ketika fungsi-fungsi media pelajaran itu diaplikasikan ke dalam proses belajar mengajar, maka terlihatlah peranannya sebagai berikut:
1.      Sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.
2.      Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya.
3.      Media sebagai sumber belajar bagi siswa.

Sebagai media yang meletakkan cara berpikir konkret dalam kegiatan belajar mengajar, maka pengembangannya diserahkan kepada guru sesuai dengan kemampuannya. Kegagalan seorang guru dalam mengembangkan media  pengajaran akan terjadi jika penguasaan terhadap karakteristik media itu sendiri sangat kurang.  Sehingga guru harus memanfaatkan media  menurut langkah-langkah tertentu, dengan perencanaan yang sistematik. Ada enam langkah yang bisa ditempuh guru pada waktu ia mengajar dengan mempergunakan media sebagai berikut:
1.      Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.
2.      Persiapan guru. Paa fase ini, guru memilih dan menetapkan media yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan.
3.      Persiapan kelas. Pada fase ini, siswa atau kelas harus mempunyai persiapan sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media.
4.      Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pengajaran yang sangat dibutuhkan keahlian seorang guru.
5.      Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran baik siswa yang mempraktikkan atau guru langsung memanfaatkannya.
6.      Langkah evaluasi pengajaran. Pada fase ini, kegiatan belajar dievaluasi, sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang dapat dinilai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai dan sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan belajar siswa.

Nana Sudjana (1991) mengemukkan Nilai-nilai praktis media pengajaran adalah :
a.      Media dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir dan mengurangi verbalisme.
b.      Media dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.
c.      Menampilkan objek yang terlalu besar yang tidak memungkinkan untuk dibawa ke dalam kelas. Misalnya binatang yang ditampilkan dalam bentuk gambar.
d.     Media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.
e.      Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa.
f.       Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
g.      Membantu tumbuhnya pemikiran dan memantau berkembangnya kemampuan berbahasa.
h.      Metode belajar lebih bervariasi, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga
i.        Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami siswa.
j.        Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
Untuk dapat merasakan manfaatnya, guru dapat mempergunakan dan mengembangkan media dalam proses belajar mengajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Media yang dapat dimanfaatkan oleh guru adalah media yang sesuai dengan misi tujuan. Cara memanfaatkan media tergantung dari jenia dan karakteristik suatu media. Cara pemakaiannya tidak mesti harus guru, tetapi siswa juga bisa, selama untuk mencapai tujuan pengajaran.


BAB  III
PENUTUP

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Media adalah alat Bantu dalam proses belajar mengajar. Dan gurulah yang mempergunakannnya untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran.
Media pendidikan sebagai sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik. Aneka bentuk dan jenis media pendidikan yang dipergunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik.
Dilihat Dari Jenisnya, Media Dibagi 1. Media auditif. 2. Media visual. 3. Media Audiovisual. Dilihat dari Daya Liputnya, Media Dibagi :1. Media dengan Gaya Liput Luas dan Serentak, 2. Media dengan Gaya Liput yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat,3. Media untuk Pengajaran Individual. Dilihat dari Bahan Pembuatannya, Media Dibagi Dalam : 1. Media Sederhana 2. Media Kompleks
Ada  beberapa prinsip pemilihan media pengajaran yang dibaginya ke dalam tiga kategori, sebagai berikut: 1. Tujuan Pemilihan 2.Karakteristik Media Pengajaran 3. Alternatif Pilihan
Media ini mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting dalam proses belajar mengajar sebagaimana diungkapkan diatas. Demikianlah makalah yang sederhana ini kami susun sebatas kemampuan kami, dan diharapkan dengan makalah ini dapat menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan bagi kita semua.


DAFTAR PUSTAKA

Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Radjagrafindo Persada, 2009

Bahri Djamarah Syaiful dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006

http://fatkur4m4ns.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_6634.html

http://inmuchlis.blogspot.com/2012/02/dalam-proses-belajar-mengajar-kehadiran.html

http://mayasrh.wordpress.com/2011/12/19/penggunaan-media-sumber-belajar-dalam-proses-belajar-mengajar/

http://www.geocities.ws/klinikikm/pendidikan-perilaku/alat-bantu.htm

http://www.sarjanaku.com/2011/05/pengertian-media-pemanfaatan-media.html 

Rivai, Ahmad. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru. 1991.

Sudjana Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1991

___________, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru, 1991

Sukariyah, Wan. Model-Model Mengajar CBSA. Bandung : Sinar Baru. 1991.


No comments:

Post a Comment